Kembangkan bisnis, pelaku industri perikanan diminta manfaatkan teknologi
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong pengembangan inovasi sistem informasi berbasis digital. Hal ini guna menjamin konektivitas rantai sistem bisnis akuakultur.
Direktur Perbenihan KKP, Coco Kokarkin Soetrisno, mengungkapkan digitalisasi sistem informasi akuakultur memiliki arti penting dalam mendorong terjadinya transformasi sistem bisnis yang lebih efisien. Terlebih saat ini telah hadir berbagai macam start up yang berorientasi pada bidang akuakultur.
"Inisiatif dalam start up pada stake holders saat ini, memberikan manfaat media sharing informasi khususnya era digitalisasi sehingga kehadiran start up dapat menjadi peluang sub sektor akuakultur memiliki nilai ekonomi," paparnya dalam acara Indo Fisheries 2018 Expo Forum Industri Perizinan di Era Digitalisasi, di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).
"Saya berkeyakinan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, akan mampu membuat kita berdaya saing, dan akan percepatan pemanfaatan potensi akuakultur," tambahnya.
Coco menjelaskan akan pentingnya pemanfaatan teknologi khususnya untuk para nelayan. Tak bisa dipungkiri, kata dia, revolusi industri 4.0 atau era industri digital sudah berada di depan mata. Pada era ini, sebagian besar kegiatan perekonomian akan menggunakan teknologi digital.
"Di era globalisasi ini jalan satu-satunya adalah berdaya saing tinggi tidak lepas dari teknologi efisien. Sebagaimana kita ketahui Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla telah melakukan peta jalan 4.0 di mana ada penggabungan teknologi industri dan internet. Tentu ini menjadi ajang baru mengisi sektor akuakultur berbasis teknologi," jelasnya.
Untuk itu, KKP sendiri kata Coco sudah mengembangkan aplikasi berbasis digital. Hal itu guna mempermudah segala proses perizinan dan memungkinkan akan lebih efisiensi. "Kita dari KKP juga sudah membuat aplikasi bisnis akuakultur diharapkan mendapat memutus mata rantai agar lebih efisien," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital telah dilakukan KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) yaitu antara lain sistem perizinan online melalui aplikasi kegiatan usaha bisnis akuakultur (AKUBISA) yang meliputi izin pemasukan ikan hidup (SIAPIH), izin pengangkutan ikan hidup hasil budidaya (SIKPI), serta rekomendasi pembudidayaan ikan penanaman modal (RPIPM).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaImplementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaKaesang akan mengembangkan PSI dengan cara-cara baru yang dengan mengikuti perkembangan teknologi digital yang ada.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnya"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah meluncurkan cetak biru (blue print) kota cerdas Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaRakernas ASKOMPSI 2024 sendiri digelar pada pada 21-23 Februari 2024 di Hotel Horison Ultima Majalengka, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca Selengkapnya