Jurus Manajemen Agar Penyaluran Insentif Kartu Prakerja Bisa Lebih Cepat
Merdeka.com - Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) bekerjasama dengan Cyrus Network sebagai lembaga survei professional di luar manajemen untuk melakukan survei terhadap 2.000 responden penerima program Kartu Prakerja. Hasilnya diperoleh sebanyak 83,6 persen mengatakan insentif diterima tepat waktu. Namun sisanya 15,4 persen menyatakan tidak setuju atau insentif terlambat disalurkan.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, keluhan peserta kartu prakerja pada tahun 2020 tentang lambatnya pencairan insentif sudah diperbaiki dengan implementasi sistem front loading. Hal ini untuk menghindari kendala-kendala teknis yang kerap terjadi pada proses pencairan insentif.
"Jadi pelaksanaan prakerja 2021 akan lebih cepat pembayaran insentifnya. Karena sekarang menggunakan strategi front loading, jadi jika dijadwalkan dapat insentif tanggal 25 kita akan berusaha transfer pada minggu pertama. Agar peserta segera mendapatkan insentif," kata Denni Puspa Purbasari di Jakarta, Kamis (20/5).
Selain itu, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga akan meningkatkan edukasi tentang sisa saldo pelatihan yang harus dihabiskan peserta. Karena sisa saldo tersebut akan diambil kembali ke kas negara.
Menurut hasil survei, hanya 54,7 persen penerima program yang mengambil pelatihan kedua, 45,4 persen tidak mengambilnya. Alasannya ada 29,1 persen mengaku tidak cukup punya waktu luang, 14,9 persen menyatakan sudah merasa cukup dengan pelatihan yang diambil, 12 persen mengaku tidak tahu kalau sisa saldo bisa bisa digunakan untuk pelatihan lagi, 9,3 persen tidak ingin ambil pelatihan lagi dan 6,7 persen tidak tahu jika bisa mengambil pelatihan kedua.
"Kita akan memperbaiki dan meningkatkan edukasi kita tentang saldo pelatihan. Jadi saldo pelatihan tidak bisa diuangkan dan harus dihabiskan, Rp 50 sisa saja diambil Bu Sri Mulyani (Kementerian Keuangan) ," kata Denni Pupa Purbasari.
Kembangkan Fitur Rekomendasi
Menanggapi kendala peserta yang tidak mengambil pelatihan kedua, karena merasa tidak ada pelatihan yg cocok, ada PMO juga mengembangkan fitur rekomendasi. Fitur tersebut untuk memberikan rekomendasi pelatihan yang cocok dengan profil peserta dan sesuai dengan sisa saldo pelatihan.
"Kami sudah menggunakan machine learning di dashboardnya peserta, jadi sisa saldo pelatihan di situ ada rekomendasi berdasarkan profil peserta yang mirip dengan peserta dari ratusan ribu peserta sebelumnya yang sesuai dengan sisa saldo yang dimiliki peserta," jelas Denni Purbasari.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program Kartu Prakerja Kembali Dibuka, Simak Cara Daftarnya
Bagi calon peserta yang hendak mendaftar diharusnya membuat akun Prakerja terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaTiru Jerman, YLKI Usulkan Pemerintah Terapkan Hari Kerja 4 Hari Bagi Pegawai
Sistem kerja 4 hari dalam sepekan telah ditetapkan Jerman mulai 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Sistem Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Asas dan Tujuannya
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Buka 1,2 Juta Kuota Program Kartu Prakerja
Sampai akhir tahun ini akan ada 19 juta peserta Kartu Prakerja sejak program ini diluncurkan pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPengertian Pemilu Proporsional Tertutup adalah Berikut Ini, Simak Ulasannya
Di antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca SelengkapnyaProgram Kartu Prakerja 2024 Segera Dibuka, Peserta Dapat Insentif Rp4,2 Juta
Untuk pengumuman lebih lanjut soal pembukaan progra Kartu Prakerja akan disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Lengkap dengan Kekurangan dan Kelebihannya
Dalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.
Baca Selengkapnya