Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK sindir BI enggan turunkan suku bunga acuan, investasi saham seret

JK sindir BI enggan turunkan suku bunga acuan, investasi saham seret Jusuf Kalla. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyindir suku bunga acuan bank sentral yang hingga kini ogah diturunkan oleh Bank Indonesia (BI). Menurutnya, selama BI Rate masih tinggi, maka kinerja investasi saham sulit menanjak.

Wapres menilai tidak mungkin pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat terjadi tanpa investasi.

"Kalau nabung di bank berarti memberikan kredit kepada perusahaan untuk menginvestasikannya melalui 3 jalur. Sekarang langsung jalur investasi, tapi tentu dengan harapan ekonomi baik dan berjalan sehingga harga saham dan yield lebih baik dari tabungan di bank," papar JK saat meresmikan peluncuran kampanye 'Yuk Nabung Saham' di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11).

Wapres JK menjelaskan, sektor investasi di pasar modal tidak akan menarik selama suku bunga tabungan dan deposito perbankan masih tinggi. Salah satu pengacu besaran bunga deposito ialah BI Rate.

"Jadi untuk investasi ingin baik, ya bunga turun, tentu perbankan semua tahu rumus sederhana itu. Jadi apabila ingin menaikkan investasi saham, jangan naikkan bunga perbankan, nah itu saja rumusnya yang harus dikerjasamakan oleh mereka," papar JK.

Wapres memberi contoh kondisi pasar saham di Singapura dan China yang sudah maju. Menurut JK, di kedua negara tersebut suku bunga tabungan dan deposito sangat kecil, hanya berkisar 1-3 persen. Sementara imbal hasil di pasar modal bisa mencapai 10 persen.

"Tapi kalau di Indonesia, deposito 10 persen, saham baru naik 5-6 persen, ya buat apa beli saham, apalagi ada risikonya. Ini semua hal yang dunia keuangan harus ada suatu policy yang seimbang. Jadi OJK, bank Indonesia, kita semua harus melihat itu sebagai suatu kesatuan upaya untuk meningkatkan investasi," papar JK.

JK mengatakan, tabungan atau investasi masing-masing memiliki keunggulan dan risiko. Untuk imbal hasil yang tinggi tentu risiko pun tinggi, ini berlaku di pasar saham. Namun, untuk imbal hasil yang relatif stagnan dengan risiko minim, berlaku di tabungan dan deposito.

"Tidak ada juga orang yang berdeposito langsung kaya, pasti tidak ada juga," ujar JK.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Kelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Kelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun

Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal
Indo Premier Sekuritas Punya Fitur Baru, Nasabah Bisa Kolaborasi untuk Cari Cuan di Pasar Modal

Selama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar

Menurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.

Baca Selengkapnya
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen

Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik

Baca Selengkapnya
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan

Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.

Baca Selengkapnya
Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024
Industri Semen Masih Tertekan, ini Strategi SIG Kejar Kinerja Positif di 2024

Kenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya