Jawa Tengah lawan kebijakan anti-tembakau pemerintah pusat
Merdeka.com - Berbagai pihak, terdiri dari petani, pengusaha rokok, akademisi, pejabat pemerintah daerah, budayawan di Jawa Tengah menentang segala kebijakan anti-tembakau pemerintah pusat. Untuk itu, mereka tengah membentuk forum pertembakauan yang akan disahkan oleh Peraturan Gubernur (Pergub).
"Badan itu menjadi kekuatan perlawanan petani dan industri kretek terhadap kekuatan asing yang mengancam tembakau dan kretek kita," ujar Budayawan Mohammad Sobari, penggagas forum tersebut, dalam keterangan tertulis, Minggu(16/2).
Dia mengatakan, forum pertembakauan terbentuk karena pemerintah tidak punya posisi tawar yang baik terhadap asing. Pemerintah juga terkesan loyo memperjuangkan kepentingan petani, karena itu perlu desakan dari masyarakat.
"Apalagi regulasi harus melibatkan petani tembakau dan industri kretek, jadi keberpihakan kepada rakyat harus kuat," tambahnya.
Diungkapkannya, saat ini, pemerintah telah menerbitkan sejumlah kebijakan yang merugikan petani tembakau dan industri tembakau. Sebut saja Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 102 tahun 2012 tentang Pengendalian Tembakau. Termasuk juga Undang-Undang tentang Kesehatan dan Rancangan UU Tembakau.
Kemudian, rencana pemerintah meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) juga menjadi ancaman serius bagi industri tembakau di Tanah Air.
Akademisi inisiator forum pertembakauan Zamhuri menambahkan, berbagai pihak di Jawa Tengah memiliki kepentingan besar melindungi tembakau. Berkat komoditas unggulan tersebut, Jateng menyumbang pendapatan cukai tembakau nasional hingga Rp 27 triliun. Jauh lebih besar dari pendapatan pajak daerah yang hanya Rp 11 triliun.
“Di Jateng sendiri ada 160.000 petani yang menggarap 52.000 hektar perkebunan tembakau,” ungkapnya.
Menurutnya, proses pembentukan forum pertembakauan sedang berjalan. Belum lama ini, dia dan perwakilan petani telah menyampaikan usulan naskah akademik dan draf dasar hukum forum pertembakauan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Struktur organisasi masih dalam pembahasan dan negosiasi," ungkapnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temui Petani Tembakau, Ganjar Janji Permudah Ketersediaan Pupuk
Mantan Gubernur Jawa Tengah mengatakan sangat fluktuatif dan bergantung terhadap cuaca.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaWaspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaSelama Debat Ketiga Pilpres 2024, Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Pernyataan Ganjar
Menurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaPenilaian Budayawan soal Pasal Tembakau di RPP Kesehatan
Chandra mengatakan, pemerintah sebagai pemangku kepentingan dan regulator seharusnya memiliki tanggungjawab dalam melestarikan keberadaaan tembakau.
Baca Selengkapnya