Harga minyak dunia kembali turun akibat aksi ambil untung investor
Merdeka.com - Harga minyak dunia berakhir bergerak melemah pada Kamis (Jumat pagi WIB). Penurunan harga terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung setelah membukukan kenaikan kuat baru-baru ini.
Pada Rabu (Kamis waktu Indonesia), harga minyak melonjak, dengan minyak AS mencapai tertinggi 15-bulan, karena data resmi menunjukkan penurunan mingguan besar mengejutkan dalam persediaan minyak mentah di Amerika Serikat.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS turun 5,2 juta barel menjadi total 468,7 barel dalam seminggu yang berakhir 14 Oktober.
Sejak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengusulkan pemotongan atau pembekuan produksi pertama dalam delapan tahun terakhir pada bulan lalu, harga minyak telah naik sekitar 15 persen hingga Rabu.
Sementara itu, nilai tukar USD yang lebih kuat juga membuat minyak yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, mencapai tertinggi tujuh bulan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun USD 1,17 menjadi menetap di USD 50,43 per barel di New York Mercantile Exchange. Demikian ditulis Antara, Jumat (21/10).
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun USD 1,29 menjadi ditutup pada USD 51,38 per barel di London ICE Futures Exchange.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaCatat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024
Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaAwali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series
Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaTahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca Selengkapnya