DPR Beberkan Realisasi Indikator Makro RI, Termasuk Ekonomi Tumbuh Minus 1,1 Persen
Merdeka.com - Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan realisasi perkembangan indikator ekonomi makro secara keseluruhan dalam Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) pada semester I-2020. Di mana, pertumbuhan ekonomi pada semester I diperkirakan minus 0,4 sampai dengan minus 1,1 persen.
Kondisi tersebut didasari dari pertumbuhan pada kuartal I-2020 yang hanya mencapai 2,97 persen. Dalam periode itu dipengaruhi penurunan konsumsi masyarakat terutama sektor transportasi, restoran, dan hotel. Kemudian investasi turun terutama untuk jenis mesin, dan produk kekayaan intelektual. Selanjutnya, perdagangan internasional positif didorong oleh pertumbuhan ekspor nonmigas srta penurunan impor seiring permintaan domestik.
"Tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berlanjut dam semakin dalam pada triwulan II terutama dengan adanya PSBB di tingkat daerah untuk kendalikan Covid-19," katanya di ruang rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7).
Kemudian, untuk tingkat inflasi semester I-2020 relatif rendah sebesar 1,96 persen. Perlambatan inflasi dipengaruhi melemahnya permintaan masyarakat di tengah membaiknya wabah Covid-19. Adapun inflasi sampai dengan bulan Juni mencapai 1,96 persen (yoy) secara kumulatif mencapai 1,09 persen (ytd) lebih rendah dari pola historis 3 tahun 2,11 persen (ytd)
"Inflasi Ramadhan dan Idul Fitri sangat rendah berbeda dengan pola historis tahun-tahun sebelumnya yang biasanya tinggi dampak dari PSBB," kata dia.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah sepanjang semester 1 tahun 2020 mencapai rata-rata Rp14.600 per USD. Di mana Rupiah sempat tertekan pada bulan Maret dan April 2020 sejalan dengan meningkatnya risiko ketidakpastian Global dampak pandemi covid 19 yang menyebabkan gejolak di pasar keuangan dan capital outflow di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
"Tekanan mulai mereda pada triwulan II sejalan dengan meningkatnya keyakinan investor terhadap stabilitas ekonomi makro dan kebijakan ekonomi nasional," imbuh dia.
Selanjutnya
Selanjutnya, untuk rata-rata suku bunga SBN 3 bulan dalam semester I tahun 2020 mencapai 3,25 persen, di mana tekanan terjadi pada bulan April sejalan dengan meningkatnya gejolak di pasar keuangan. Kemudian kembali menurun seiring dengan perbaikan likuiditas pasar keuangan dalam negeri dari minat investor pada obligasi jangka pendek.
Untuk harga minyak mentah Indonesia atau ICP dalam semester I tahun 2020 mencapai USD 39,8 per barel. Penurunan harga minyak mentah di semester I 2020 diakibatkan oleh melemahnya demand akibat pada Covid-19 dan terjadinya persaingan antar produksi utama minyak dunia. Namun harga mi kembali naik karena perbaikan permintaan seiring berakhirnya kebijakan lockdown di berbagai negara dan perbaikan kerjasama antar produsen minyak dunia.
Terakhir, harga minyak dan gas bumi sampai bulan Mei tahun 2020 masing-masing diperkirakan mencapai 702 ribu barel per hari dan 987 ribu barel setara minyak per hari. Turunnya lifting migas terutama akibat dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan tertundanya berbagai aktivitas produksi dan rencana pengembangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca Selengkapnya