BPTJ Sebut Penerapan ERP Bakal Tingkatkan Jumlah Penumpang MRT
Merdeka.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, penerapan Electronic Road Pricing (ERP) selain sebagai upaya pengendalian kemacetan di Jakarta, juga demi meningkatkan jumlah penumpang MRT yang akan beroperasi 24 Maret 2019.
"Kalau tidak begitu khawatir tidak ada yang naik MRT. Jangan sampai seperti LRT di Palembang dan Kereta Bandara. Kalau tidak begitu siapa yang bayar MRT," kata Bambang di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (21/3).
Dengan beroperasinya MRT ini, secara bertahap proyek angkutan massal lainnya seperti LRT juga akan beroperasi. Nantinya semua angkutan masal ini akan saling terintegrasi, salah satunya di Dukuh Atas.
Tidak hanya itu, MRT juga diharapkan bisa mengubah budaya masyarakat DKI Jakarta untuk bisa menggunakan angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Selain penerapan ERP, sejumlah penataan yang akan dilakukan BPTJ adalah dengan pelarangan Kopaja dan Metromini melintas di sepanjang jalan protokol tersebut.
"Sesuai road map kami, sepanjang jalan itu cuma ada MRT dan Transjakarta nantinya. Jadi kalau MRT mulai operasi, nanti kita akan lakukan penataan angkutan umum yang kecil-kecil itu (Kopaja, Metromini)," tambah Bambang.
Sebelumnya, Bambang mendesak pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera mengimplementasikan ERP, mengingat kondisi lalu lintas di Ibu Kota yang kian mengkhawatirkan. Menurutnya, kebijakan ganjil genap pun sudah tidak ampuh lagi mengatasi padatnya volume kendaraan di Jakarta.
"Sekarang kan kita lihat kondisi lalu lintasnya terus semakin memburuk ya kan. Dari awal sudah dikatakan sistem ganjil genap ini gak bisa bertahan lama, paling lama setahun, abis itu kita udah crowded lagi. Oleh karena itu kita segera menerapkan kebijakan baru yaitu yang disebut dengan ERP," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (19/3).
Karena kebijakan ganjil genap sendiri sudah berjalan hampir satu tahun, Bambang menegaskan akan mendorong Pemprov DKI untuk segera menerapkan kebijakan baru tersebut.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaPT MRT Jakarta mengajak para perusahaan lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan transportasi publik mereka.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta pertama kali beroperasi melayani masyarakat pada 24 Maret 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemprov DKI akan segera menetapkan TransJakarta rute Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPenambahan waktu layanan ini juga berdampak pada jumlah perjalanan LRT Jabodebek yang bertambah hingga 264 perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaDengan adanya penyesuaian tarif ini, diharapkan dapat mendukung TPJT untuk meningkatkan kualitas pelayanan tol.
Baca SelengkapnyaJoseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan potongan harga tersebut diperlukan untuk lebih menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal baru itu.
Baca Selengkapnya