BI sebut Brexit buat perekonomian dunia melambat hingga tahun depan
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung menilai perkembangan ekonomi global akan semakin melambat. Terutama setelah keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Salah satunya, Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan global menjadi 3,1 persen di tahun ini. "Memang Brexit ini berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi global. Kemungkinan tahun ini hanya 3,1 persen, tahun depan kami perkiraan turun lagi, perkirakan 3,4-3,2 persen," kata Juda di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (25/7).
Menurutnya, salah satu dampaknya adalah adanya ketidakpastian global akibat pengaruh langsung maupun tidak langsung dari jalur perdagangan dan finansial. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju diperkirakan menjadi lebih rendah.
Seperti Kerajaan Inggris atau United Kingdom (UK) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya dari 1,9 persen menjadi 1,3 persen, Uni Eropa dari 1,5 persen menjadi 1,2 persen, China dari 6,5 persen menjadi 6,4 persen, dan India dari 7,5 persen menjadi 7,4 persen.
"Dari Amerika Serikat, dampak Brexit terhadap Fed Fund Rate cukup signifikan. Jadi dia juga khawatir kalau menaikkan suku bunga. Karena apresiasi Dolar tentu pengaruh ke sektor manufaktur di Amerika," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya