BI ingatkan kenaikan peringkat utang RI momentum pengusaha cari pembiayaan
Merdeka.com - Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia, Nanang Hendarsyah, mengatakan dunia usaha harus mampu memanfaatkan momentum kenaikan peringkat surat utang atau Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil oleh Moodys Investor Service (Moodys). Mengingat saat ini, suku bunga BI juga rendah.
"Saya menekankan bahwa ini adalah momentum yang harus dimanfaatkan oleh dunia usaha. Karena suku bunga yang rendah yang ada sekarang, rating investment yang bagus ini adalah kesempatan momentum yang harus dimanfaatkan, karena ke depan kita tantangannya masih berat terutama dari global," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (13/4).
Nanang menjelaskan, peringkat tersebut mendorong peningkatan kepercayaan pasar terhadap berbagai instrumen investasi yang ada, salah satunya terhadap obligasi korporasi. Selain itu, hal ini juga menunjukkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia semakin membaik.
"Kalau ratingnya meningkat ini akan menimbulkan kepercayaan pasar terhadap berbagai instrumen yang ada. Walaupun ini sebetulnya long term sovereign rating terutama surat berharga yang dikeluarkan oleh negara. Tetapi kan ini akan berdampak ke instrumen lainnya seharusnya termasuk obligasi korporasi," jelasnya.
Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Moodys Investor Service (Moodys) meningkatkan peringkat surat utang atau Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil pada 13 April 2018. Moodys menyatakan faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut adalah kerangka kebijakan yang kredibel dan efektif yang dinilai kondusif bagi stabilitas makroekonomi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca Selengkapnya