Bagasi Pesawat Berbayar Surutkan Kinerja Industri Pariwisata
Merdeka.com - Keputusan maskapai penerbangan menerapkan bagasi pesawat berbayar memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata. Hal ini akibat menurunnya wisatawan lokal maupun asing.
Peneliti Institute for Development Economy dan Finance (INDEF), Bhima Yudhistira,mengatakan industri pariwisata sejak lama menjadi salah satu tumpuan untuk ekonomi masyarakat.
"Dampak yang diberikan dari bagasi berbayar ini cukup signifikan pada industri pariwisata," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (9/2).
Bhima juga mengatakan apalagi saat ini pemerintah sedang gencar mempromosikan 10 Bali baru. Dia pun menduga, bagasi berbayar ini akan memberikan dampak yang sangat tinggi untuk wilayah Bali dan destinasi pariwisata yang lain.
"Bali itu jumlah wisatawan terutama dari Jepang sudah mulai turun. Bukan hanya wisatawan lokal tapi asing akan sensitif juga terutama dari daerah yang sekitar Indonesia, seperti Malaysia dan Singapura," kata Bhima.
Bhima menambahkan bahwa jika target pariwisata tidak tercapai akan berdampak juga pada devisa. Di mana, tidak bisa membantu mendorong stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Stabilitas nilai tukar Rupiah kita nanti itu penguatannya dalam jangka waktu yang temporer bukan berdasarkan sektor riil. Harusnya kan devisa itu kuat karena ekspor dan pariwisata pariwisata tidak bisa support, ekspor tidak bisa diamankan," cetus Bhima.
Sebelumnya, Bhima mengatakan bahwa pengenaan bagasi pesawat berbayar bakal menghantam perekonomian Indonesia. Dalam jangka panjang, pengenaan bagasi berbayar bisa saja menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi stagnan di kisaran 5 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bertemu Pj Gubernur, Industri Pariwisata Bali Sampaikan Aspirasi Soal Pungutan Wisman
Diharapkan, dana yang terkumpul nantinya dialokasikan pula untuk kegiatan yang dampaknya dirasakan langsung oleh wisatawan.
Baca SelengkapnyaPengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok
Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing
BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca SelengkapnyaPemkab Paser Kembangkan Pesona Air Terjun Lempesu untuk Wisatawan
Pemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu
Baca SelengkapnyaPSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaPungutan Wisatawan Asing 8 Hari Lagi Diberlakukan, Pj. Gubernur Bali Pastikan Kesiapan
Sosialisasi terkait Tourism Levy semakin digiatkan khususnya mengenai tujuan dan peruntukan pungutan bagi wisatawan asing tersebut.
Baca SelengkapnyaWisata di Banyuwangi yang Hits dan Terbaru, Cocok untuk Manjakan Mata di Akhir Pekan
Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng
, jadi kita kaji pembangunan bandara di Buleleng, agar muncul titik pertumbuhan ekonomi baru." ujar Gibran
Baca Selengkapnya