Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan bahwa pemenang tender proyek Palapa Ring II untuk wilayah barat akan diumumkan minggu ini. Pria yang akrab disapa Chief RA ini, menyatakan jika wilayah barat lebih cepat dibandingkan dengan dua wilayah lainnya, yakni paket tengah dan timur. Hal ini disebabkan karena perizinannya yang terbilang tidak rumit.

"Paket Barat ini lebih cepat karena perijinannya lebih mudah. Soalnya di wilayah barat ini, lebih banyak menggunakan kabel optik bawah laut. Sedangkan paket lain, cukup rumit," kata dia usai meresmikan pusat inovasi hasil kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Huawei di Jakarta, Selasa (19/1).

Lebih detail, kata dia, sisi kerumitan yang dimaksud misalnya saja di Papua. Di wilayah Timur Indonesia itu, untuk menyambungkan ke seluruh daerah tersebut, mau tidak mau harus memasuki pedalaman mulai dari Kotamadya hingga Kabupaten. Hal itu juga yang menjadi indikator tingkat kesulitannya dengan paket Barat.

"Memang tantangannya berbeda-beda karena kepastian rute dan lain sebagainya. Kalau di Papua itu tantangannya lebih sulit karena di daratan. Makanya, kemarin itu rapat di Bappenas dengan banyak menteri seperti Kepala Bappenas, Menteri Tata Ruang, Menteri Pendidikan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Perhubungan, dan banyak menteri yang membicarakan khusus soal Papua," jelasnya.

Menkominfo pun belum bisa memastikan waktu diumumkannya pemenang tender untuk paket Timur tersebut. Sebab, kata dia, kemungkinan besar harus dilakukan perubahan-perubahan aturan untuk bisa menghubungkan seluruh kawasan di Papua. Namun, pria yang memiliki segudang pengalaman di industri telekomunikasi itu, merasa optimis dan pede jika proyek Palapa Ring II akan berjalan sesuai dengan rencana meskipun pemenang tender untuk ketiga paket tersebut diumumkan tak serentak.

"Yang pasti 2018 sudah selesai, jadi 1 Januari 2019 semua ibukota kabupaten dan kotamadya sudah terhubung dengan broadband," jelasnya.

Palapa Ring ini merupakan proyek besar pembangunan jaringan utama di seluruh wilayah Indonesia untuk bisa terkoneksi dengan internet sekaligus target Rencana Pita Lebar Indonesia 2014 hingga 2019. Nantinya, masyarakat pedesaan bisa menikmati internet dengan kecepatan 10 Mbps dan 20 Mbps bagi masyarakat perkotaan.

Untuk wilayah Barat, akan direntangkan fiber optik bawah laut sepanjang 1.122 kilometer. Di wilayah Tengah, bakal digelar serat optik baik darat maupun laut sepanjang 1.676 kilometer. Sementara, di paket wilayah Timur, panjang kabel optik sekitar 5.681 kilometer di laut dan darat. Total proyek Palapa Ring II ini memiliki nilai investasi sebesar USD300-USD400 juta.