Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menguak misteri bagaimana pegunungan Himalaya menjulang ke angkasa

Menguak misteri bagaimana pegunungan Himalaya menjulang ke angkasa Ilustrasi Himalaya. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Dariush M

Merdeka.com - Gempa Nepal yang dahsyat telah membuka mata dunia betapa berbahayanya pegunungan Himalaya. Terlepas dari itu semua, ilmuwan telah berhasil menguak proses pembentukan pegunungan dengan puncak tertinggi di dunia itu.

Semuanya berawal dari 140 juta tahun silam, saat India masih menjadi bagian sebuah benua raksasa bernama Gondwana. Benua Gondwana sendiri saat ini sudah terpecah-pecah dan meliputi sampir seluruh daratan di Bumi bagian selatan.

Perubahan besar terjadi saat gerakan lempeng Bumi mendorong India memisahkan diri dari Gondwana ke arah utara sekitar 120 juta tahun lalu. Awalnya, kecepatan memisahkan India hanya 5 sentimeter per tahun.

Tetapi, saat benua-benua di dunia mulai naik dari bawah laut 80 juta tahun silam, India melaju ke arah utara dengan kecepatan 15 sentimeter per tahun. Angka itu lebih cepat dua kali dari gerakan lempeng Bumi.

India baru berhenti saat menabrak daratan Eurasia 50 juta tahun lalu. Dan karena dorongan yang begitu kuat setiap tahunnya, daratan di daerah tabrakan naik hingga terbentuklah pegunungan Himalaya yang memanjang dari Pakistan, India, China, Bhutan, dan Nepal. Puncak tertinggi Himalaya adalah gunung Everest yang menjulang hingga 8,85 kilometer di atas permukaan laut.

Setelah diteliti oleh ilmuwan MIT, kecepatan gerak daratan India yang menabrak Eurasia hingga membentuk pegunungan Himalaya disebabkan oleh tenaga dua tabrakan lempeng bumi. Saking kuatnya dua tabrakan itu membentuk deretan gugnung berapi di sekitar khatulistiwa dan mendorong India menjauh dari kutub selatan, Antartika.

"Saat melihat simulasi komputer bagaimana benua Gondwana terpecah, lempeng bumi saling bergerak dan bertabrakan, India berlahan-lahan terpisah dari Antartika dan terus menjauh ke utara. Itu terlihat sangat dramatis," ujar Leigh Royden, ahli geologi dari MIT, Daily Mail (04/05).

Tidak mengherankan bila akhirnya daerah pegunungan Himalaya sangat rawan terkena gempa bumi mengingat daratan India saat ini masih terus bergerak ke utara.

(mdk/bbo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru mengalami 28 kali gempa erupsi, 1 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa harmonik.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya

Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.

Baca Selengkapnya
Apa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya

Apa Gunung Tertinggi di Bumi? Ternyata Bukan Everest, Ini Jawabannya

Gunung Everest sering diklaim sebagai gunung paling tinggi di dunia. Apakah benar adanya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Terkenal Rute Pendakian yang Sulit, Ini Fakta Menarik Gunung Pesagi di Lampung

Gunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.

Baca Selengkapnya
Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit

Alami Erupsi, Ini 5 Fakta Gunung Ili Lewotolok yang Kawahnya Berbentuk Bulan Sabit

Letusan pertama gunung api ini terjadi pada tahun 1640

Baca Selengkapnya
13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya

13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya

13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Suku Mante, Kelompok Manusia Kerdil yang Mendiami Hutan Aceh

Menguak Misteri Suku Mante, Kelompok Manusia Kerdil yang Mendiami Hutan Aceh

Salah satu suku yang mendiami daerah Aceh ini sampai sekarang masih misterius keberadaannya.

Baca Selengkapnya