Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

LinkAja Buka Peluang Inklusi Keuangan yang Lebih Luas

LinkAja Buka Peluang Inklusi Keuangan yang Lebih Luas LinkAja. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementrian BUMN memiliki cita-cita besar untuk memiliki satu layanan keuangan berbasis elektronik di seluruh perusahaan badan usaha milik negara. Untuk mewujudkan itu, Kementrian BUMN menggabungkan sejumlah layanan fintech BUMN menjadi LinkAja, sebagai penyedia layanan keuangan berbasis elektronik.

Salah satunya yang sudah diuji coba adalah layanan TCASH, platform layanan keuangan berbasis mobile pertama di Indonesia yang hadir sejak 1997.

Penggabungan layanan keuangan berbasis elektronik milik perusahaan di bawah Kementrian BUMN menjadi LinkAja dinilai Kartika Sutandi, CFA Director of institutional Equity Sales CGS-CIMB Securities, sebagai langkah yang sangat baik.

Menurut Kartika, sudah seharusnya pemerintah hanya memiliki satu perusahaan keuangan berbasis elektronika. Seperti di Hong Kong, pemerintahnya hanya mengeluarkan satu kartu, yaitu Octopus Card untuk melayani masyarakat dan turis yang hendak menggunakan public transport, belanja makanan, membeli tiket hiburan bahkan berbelanja. Di Singapura, pemerintahnya juga memiliki satu kartu, yaitu EZ-Link Card.

“Saatnya pemerintah memilki universal payment system, seperti LinkAja. Di negara lain, Octopus dan Ez Card sudah ada sejak lama dan di negara tersebut hanya ada satu. Di Indonesia, e-money baru ada beberapa tahun yang lalu dan semua bank mengeluarkannya. Sebenarnya universal payment system lebih bagus kalau dikeluarkan oleh pemerintah, karena banyak data yang bisa didapatkan dari penggunaan universal payment system ini dan sudah seharusnya pemerintah memiliki data tersebut. Sehingga dengan memiliki satu perusahaan layanan keuangan berbasis digital, pemerintah dapat memiliki data keuangan serta behavior masyarakat dan turis yang datang,” ujarnya.

Selain itu, dengan satu kartu dari pemerintah, lanjut dia, akan terjadi efisiensi. Karena perusahaan BUMN tak perlu keluarkan belanja modal (capex) besar dan tidak perlu saling ‘membakar’ uang. Rencana LinkAja untuk masuk melayani pengguna jalan tol, transportasi publik milik negara, pembayaran BPJS dan SPBU Pertamina sudah sangat tepat.

“Jika penyedia layanan keuangan berbasis elektronik lainnya harus membakar uang untuk mendapatkan pengguna, LinkAja tidak perlu. Cukup dengan menjadi penyedia pembayaran di jalan tol, transportasi publik milik negara, BPJS, dan SPBU Pertamina sudah sangat cukup.Masyarakat pasti menggunakan LinkAja. Pemerintah bisa membuat use case lebih mudah tanpa harus jor-joran membakar duit,” paparnya.

vertikal linkaja

Vertikal LinkAja ©2019 Istimewa

Manfaat lain dari kahadiran LinkAja, dapat dijadikan salah satu alat bagi pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan, baik bantuan langsung tunai maupun subsidi BBM. Dengan layanan LinkAja, pemerintah dapat membuat masyarakat yang tergolong unbanked menjadi banked.

Sehingga kehadiran LinkAja bisa dipergunakan pemerintah untuk mengawasi penggunaan bantuan yang selama ini dikeluarkan pemerintah melalui dana APBN. Harapannya, dengan LinkAja, kebocoran anggaran subsidi dapat diminimalisasi.

Saat ini LinkAja memiliki berbagai fitur, seperti bayar merchant, beli pulsa atau layanan data, bayar-beli di smartphone, belanja online dan sebagainya. Nantinya LinkAja juga bisa dipergunakan untuk melakukan pembayaran di jalan tol, MRT, LRT, SPBU Pertamina, BPJS, pembayaran PDAM, serta mikro insurance.

Sehingga integrasi beragam layanan dari sisi teknologi dan perbankan akan semakin terwujud, akses masyarakat untuk menikmati fasilitas layanan unbanked juga akan semakin mudah, dengan dukungan kekuatan jaringan layanan telekomunikasi yang sudah terbukti kemampuannya dari keunggulan layanan TCash sebelumnya.

(mdk/sya)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Sekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan Bali Menjadi Provinsi Full Layanan Elektronik

Sekjen Kementerian ATR/BPN Targetkan Bali Menjadi Provinsi Full Layanan Elektronik

Kementerian ATR/BPN terus meningkatkan layanan pertanahan secara elektronik.

Baca Selengkapnya
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Bank Mandiri Luncurkan E-Money Desain Khusus IKN Nusantara, Bisa Dibeli Mulai 29 Januari 2024

Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.

Baca Selengkapnya
BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Dikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang

Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun

Ini Dia Capaian Kinerja Bank DKI Selama 63 Tahun

Bank DKI pun terus mendorong optimalisasi pelayanan publik melalui berbagai sinergi dalam rangka memberikan peningkatan layanan perbankan berbasis digital.

Baca Selengkapnya