Alasan RIM lebih menyukai Indonesia daripada Eropa
Merdeka.com - Mungkin saja, di Eropa dan sekitarnya penjualan produk RIM yang dikenal dengan nama BlackBerry mengalami penurunan drastis dan cenderung tidak begitu laku dibanding dengan perangkat yang menggunakan operating system Android atau iOS atau juga Windows Phone.
Namun sebuah analisa mengatakan hal lain, perangkat yang hanya memiliki sedikit fasilitas (dibanding dengan Android, iOS, atau Windows Phone), dilengkapi dengan fasilitas radio FM (seperti fasilitas yang kebanyakan digunakan oleh ponsel-ponsel jaman dahulu), hanya mampu berjalan di jaringan 2G dan 3G saja, serta fasilitas kamera yang kurang begitu membanggakan, ternyata masih mempunyai daya tarik tersendiri.
RIM juga sepakat dengan analisa tersebut dengan mengatakan bahwa justru hal tersebutlah yang menjadi kunci utamanya. Patrick Spence, RIM Global Sales Chief, mengatakan, "RIM tetap mempertahankan pola penjualan serta produksi dengan tujuan untuk membantu orang-orang yang akan bermigrasi dari ponsel lama ke dunia smartphone, dan BlackBerry adalah jembatannya."
Menurut seorang Analisator dari lembaga penelitian Ovum Adam Leach mengatakan, "Nampaknya RIM akan kesulitan apabila memaksakan mengikuti laju dari Android, iOS, dan Windows Phone. Lebih baik RIM terfokus untuk menggarap sisi low-end saja." Menurut Reuters.com, Leach juga mengatakan, "Kekuatan RIM sekarang tidak sama dengan beberapa tahun lalu, untuk lebih memaksimalkan penjualan sebaiknya RIM memilih di tempat mana saja harus menjual produk-produk mereka dan kepada siapa saja produk-produk tersebut dipasarkan."
Dengan berdasarkan analisa tersebut disertai dengan riset dari RIM sendiri, akhirnya perusahan pencipta tablet BlackBerry PlayBook ini memilih India dan Indonesia sebagai pusat pemasaran produk-produknya. Hal tersebut dibuktikan dengan pemasaran produk terbaru RIM yaitu BlackBerry Curve 9220 akan dimulai dari India, kemudian Indonesia dalam beberapa hari.
Menurut juru bicara BlackBerry, India dan Indonesia merupakan pangsa pasar yang menjanjikan. Pihak RIM juga mengatakan bahwa RIM tidak dengan sengaja memilih-milih negara mana saja sebagai tempat untuk memasarkan produknya, namun RIM ingin lebih fokus dalam target yang dibebankan setiap tahunnya.
Pada tahun 2011 kemarin saja, penjualan produk-produk RIM tidak berhasil meraih sukses di Amerika Serikat. Hal tersebut juga dialami RIM ketika menjual produk mereka di Inggris dan Kanada. RIM hanya mampu menjual sekitar 68 persen saja dalam satu tahun. Namun, RIM berhasil mencapai sukses hanya dalam waktu tiga bulan ketika produk-produknya tersebut dipasarkan di India, Afrika Selatan, Nigeria, Indonesia, dan Arab Saudi.
<a title="Namun, kenapa RIM meraih sukses gemilang ketika produk-produknya hadir di Indonesia?" href="http://www.merdeka.com/teknologi/beberapa-alasan-masyarakat-indonesia-menyukai-blackberry-rim-dan-indonesia-2--habis.html">Namun, kenapa RIM meraih sukses gemilang ketika produk-produknya hadir di Indonesia?</a>
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BBM Indonesia Selama Ini Tenyata Bergantung ke Singapura, Padahal Tak Punya Ladangan Migas
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaPemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Protes Pembatasan Impor Ancam Industri Ritel di Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnya