Fakta Terbaru Tiga Anak Hilang di Sumut, Titik Pencarian Capai Radius 250 Hektare
Merdeka.com - Sudah satu pekan ini warga Dusun VI Pulka, Desa Namanya Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut) digegerkan oleh hilangnya tiga orang anak sejak Minggu (18/10) lalu. Tiga anak yang berusia tujuh tahun tersebut bernama Yogi, Nizam dan Zahra.
Kronologi peristiwa ini terjadi pada Minggu (18/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut keterangan saksi, ketiga anak tersebut awalnya sedang melihat alat berat eskavator yang sedang bekerja mencuci parit batas sekitar pukul 10.30 WIB.
Para saksi melihat anak-anak tersebut bermain perosotan di bekas timbunan tanah pada pukul 11.00 WIB. Saksi melihat ketiga anak tersebut bermain di dekat pos palang kembar areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling, sekitar pukul 14.00 WIB. Sejak terakhir terlihat, ketiga anak tersebut hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Padahal, proses pencarian sudah dilakukan selama satu pekan penuh oleh ratusan warga setempat bersama dengan tim gabungan dari Polsek Salapian, personel Koramil, Tagana, Basarnas Sumut dan BPBD Langkat.
Melansir dari ANTARA, berikut fakta terbaru proses pencarian tiga anak hilang ini.
Titik Pencarian Capai 250 Hektare
Meski sudah satu pekan, pencarian terhadap tiga anak yang hilang ini masih terus dilakukan warga. Personel Polri, TNI, hingga para relawan terus meningkatkan dan memperluas jangkauan pencarian agar bisa menemukan ketiga bocah berusia tujuh tahun itu.
Hingga kini, titik pencarian sudah mencapai radius 250 hektare dari lokasi terakhir ketiga bocah itu terlihat. Sebelumnya, polisi juga telah menyebarkan foto dari ketiga anak tersebut yang diharapkan bisa mempermudah proses pencarian.
Petugas Lakukan Penyelaman di Waduk Sekitar Lokasi
Setiap hari waduk yang ada di kawasan itu juga terus disusuri warga, mencari kemungkinan jika ketiganya tenggelam ke dalam waduk.Sebelumnya tim SAR dan petugas BPBD Langkat juga telah melakukan penyelaman ke waduk, namun tidak menemukan tanda-tanda ketiga bocah yang hilang itu."Waduk memang berjauhan dari lokasi terakhir ketiga anak tersebut terlihat, kabarnya ketiga anak yang hilang misterius ini sering sekali bermain di lokasi ini," kata salah seorang warga pada Minggu (25/10).
Keluarga Minta Bantuan Jasa Paranormal
Keluarga dari tiga anak ini sangat berharap anak mereka bisa segera kembali agar bisa berkumpul bersama keluarga, karena sudah seminggu ini dalam pencarian. Hal itu disampaikan orang tua dari salah satu anak hilang, Yogi, yang bernama Susilawati.Susilawati menyampaikan, keluarga melakukan berbagai usaha untuk menemukan ketiga anak ini. Keluarga bahkan mencari dengan cara spiritual dengan menggunakan jasa paranormal.
Kadis Pendidikan Langkat Kunjungi Keluarga Korban
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, Saiful Abdi, mengunjungi orang tua ketiga anak yang hilang ini sekaligus menyerahkan bantuan."Mari kita berdoa bersama-sama semoga ketiga anak tersebut dapat ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat," harap Saiful pada Jumat (23/10).Saiful juga mengunjungi kolam yang ada di daerah itu sambil menyaksikan warga yang terus berupaya mencari ketiga anak hilang yang belum juga diketemukan."Semoga keluarga selalu tabah menghadapi yang terjadi ini dan Allah berikan kekuatan kepada mereka hingga nantinya anak mereka ditemukan," harapnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca Selengkapnya