Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) telah melakukan rekapitulasi perolehan suara pemilu legislatif 2014. Hasilnya, banyak anak muda yang merupakan putra pejabat atau tokoh politik lolos ke Senayan.

Seperti putra terdakwa korupsi kasus suap hakim MK Akil Mochtar , Ratu Atut Chosiyah , putranya Andika Hazrumi, lolos ke Senayan dari daerah pemilihan (Dapil) I Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Masih berusia di bawah 30 tahun atau tiga puluhan, mereka mulus menjadi anggota DPR lantaran pamor orang tuanya. Siapa-siapa saja mereka? Berikut para anak muda putra elite politik yang lolos ke Senayan, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Jumat (25/4):

Putra Atut Chosiyah

Andika Hazrumi, anak Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah lolos ke Senayan dari daerah pemilihan (Dapil) I Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Selain itu, Hasbi Asidiki, anak mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya juga lolos."Kami memperkirakan Andika dengan meraih 37.937 suara masuk anggota DPR RI dari Partai Golkar, juga Hasbi meraih 46.063 suara," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Ahmad Saparudin di Rangkasbitung, seperti dilansir dari Antara, Senin (21/4) lalu.Ia mengatakan, lolosnya Andika ke Gedung DPR di Senayan tidak terpengaruh suara dari ibunya Atut yang kini menjalani tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atut kini berada di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, terkait dugaan suap Pilkada Lebak.Selain Andika yang lolos ke Senayan juga Hasbi dan Anda dari Partai Gerindra. "Kami berharap anak Gubernur dan Bupati itu bisa memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan di dua kabupaten yang masih menyandang status tertinggal," katanya.Menurut dia, saat ini perolehan suara pemilu DPR , DPRD dan DPD untuk Kabupaten Lebak diperkirakan dimenangkan oleh PDI-P dengan meraih 122.798 dan kedua Partai Partai Golkar sebanyak 94.378 suara. Kemenangan PDI-P di Kabupaten Lebak karena pengaruh suara Hasbi dan Dian Drimawati caleg provinsi sebagai anak mantan Bupati Lebak.Perkiraan kemenangan PDIP berdasarkan hasil pleno rekapitulasi perhitungan perolehan suara, sehingga memiliki gambaran bahwa Andika dan Hasbi lolos ke Senayan. Namun, pihaknya hingga kini belum menetapkan para wakil rakyat yang terpilih hasil pemilu 2014 itu."Kami akan menetapkan para caleg Kabupaten Lebak itu pada awal Mei mendatang," katanya.

Anak Eks Panglima TNI Djoko Santoso

Kejutan dalam hasil rekapitulasi suara pemilu Legislatif 2014 di Yogyakarta diwarnai sejumlah nama baru. Salah satunya adalah Pandu Puragabaya, yang bukan saja pendatang baru, tapi juga caleg termuda yang berhasil melenggang ke Senayan.Di usianya yang baru 28 tahun, Pandu berhasil mengungguli dua pesaing besar di Partai Gerindra yaitu ketua umum Partai Gerindra, Prof Suhardi dan Menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X, KPH.Wironegoro, dengan perolehan 72.290 suara. Pandu mengungguli ketua umumnya yang hanya mendapat 42.769 suara.Menurut tim pemenang Pandu, Yohanes kemenangan Pandu merupakan hasil kerja keras tim. Selain itu juga sosok Pandu yang masih muda menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat."Kemenangan Pandu membuktikan bahwa warga Yogya menginginkan pemimpin baru yang muda, fresh, punya gagasan baru," ujar Yohanes singkat pada merdeka.com, Kamis (24/4).Pandu merupakan putra pertama Jend (purn) Djoko Santoso yang pernah menjabat sebagai panglima TNI AD tahun 2007-2010. Selain Pandu, caleg muda lainnya yang lolos ke Senayan adalah Hanafi Rais, Putra Amin Rais mantan ketua MPR RI.

Hanafi Rais

Setelah dilakukan rekapitulasi, KPU DIY mengumumkan peraih suara terbanyak dalam pemilu legislatif 2014. Dari hasil tersebut, anak Amien Rais, Hanafi Rais mendapat perolehan suara tertinggi yaitu 197.915 suara yang otomatis mengantarkannya ke senayan.Kemenangan Hanafi Rais ini sebelumnya dibayang-bayangi oleh dugaan kasus money politics.Sebelumnya, jajaran Polres Gunung Kidul menyita uang Rp 510 juta saat menggelar Operasi Cipta Kondisi Pemilu 2014 di Hutan Bubder, Patuk. Selain uang, di dalam mobil ditemukan atribut Partai Amanat Nasional (PAN) berupa berupa kaos, form pengkaderan relawan, form pelatihan relawan, contoh surat suara dan dokumen caleg di wilayah DIY yakni Hanafi Rais dan Arif Setiadi serta beberapa caleg lain.Uang tersebut terdiri dari pecahan Rp 5000 senilai Rp 200 juta dan pecahan Rp 10.000 senilai Rp 300 juta. Kapolres Gunung Kidul AKBP Faried Zulkarnaen mengatakan petugas mengamankan uang tersebut di Mapolres Gunung Kidul."Kami masih melakukan penyelidikan uang tersebut, apakah palsu dan uang itu akan diberikan kepada siapa," kata dia.Namun hingga saat ini belum bisa dibuktikan bahwa penemuan di atas terkait kasus money politics yang dilakukan oleh Hanafi Rais.

Aryo Djojohadikusumo

Keponakan Prabowo Subianto yang juga merupakan putra adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, Aryo Djojohadikusumo dipastikan lolos ke Senayan. Untuk lolos ke Senayan, Aryo mengaku menghabiskan dana hingga miliaran rupiah."Kelihatannya masuk, tinggal menunggu hasil pleno saja," setelah melaporkan dana kampanye di KPU Rabu (23/4).Keponakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut sebelumnya mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk melenggang menjadi anggota DPR. Aryo maju dari Dapil Jakarta III."Saya satu partai dengan bapak Ahok yang transparan dan terbuka. Minimum dana yang saya siapkan Rp 6 miliar," ujar Aryo saat menghadiri survei Pol-Tracking Institute di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, Minggu (26/1) lalu.Dana sebesar itu, kata dia, digunakan untuk berbagai keperluan seperti operasional tim inti yang berjumlah 150 orang. Yang mana dalam satu bulan tim ini menghabiskan dana untuk sosialisasi sekitar Rp 100 juta. Di Jakarta sendiri untuk Dapil III, jelas Aryo, berjumlah sebanyak seribu RW. Dan setiap kunjungan ke satu RW, minimal mengeluarkan dana sebesar Rp 500 ribu."Sosialisasi ada seribu RW, saya targetnya setiap kunjungan Rp 500 ribu untuk snack, jadi total Rp 500 juta," terangnya."Minimum Rp 6 miliar. Saya ditambah pelayanan 8 unit ambulans gratis, keluar sampai keluar pulau Jawa," sambungnya.