Lima kali dizalimi Gede Pasek siap lawan Demokrat
Merdeka.com - Politikus Demokrat Gede Pasek Suardika dipecat partainya karena disebut melanggar kode etik. Menurut Pasek, pemecatan tersebut merupakan perlakuan Demokrat kepada dirinya untuk yang kelima kalinya.
"Saya sudah menghitung pakai lima jari hingga jari saya sudah menggenggam semua. Ini akan saya luruskan gak mungkin jari saya menggenggam terus," ujar Pasek di RM Bumbu Desa Cikini, Senin (27/1).
Pasek memaparkan, pertama dirinya dicopot dari pengurus DPP. Kedua, dirinya dicopot dari Ketua Komisi III DPR. Ketiga, dicopot dari Wakil Ketua Fraksi. Keempat, dipindahkan ke Komisi IX.
"Yang kelima saya di PAW," katanya.
Awalnya, lanjut Pasek, dirinya hanya diam saat kejadian pertama hingga keempat. Namun, setelah kejadian kelima, dirinya ingin meluruskan karena bisa berbahaya bagi demokrasi.
"Saya sampaikan ini loh aturannya ke DPR. Itu kata undang-undang, siapa yang melanggar ada konsekuensinya," katanya.
Menurutnya, dalam demokrasi tidak bisa diberlakukan sistem aturan siapa yang berkuasa itu monarki dan apa penguasa itu merupakan hukum. "Mau PAW mau pecat harus ada aturannya. Ini enggak ada apa-apa langsung ambil keputusan. Semoga ke depan ada perbaikan," tuturnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaCiri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaAHY: Demokrat Tak Menuntut Jatah Menteri, Prabowo Pemimpin yang Punya Komitmen
AHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik
Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya