Cerita Lahirnya UU Anti-Diskriminasi di Era Presiden Gus Dur
Merdeka.com - Ketua DPP PKB Daniel Johan mengenang Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang punya peran penting menghapus diskriminasi terhadap warga keturunan Tionghoa di Indonesia. Menurutnya Gus Dur membawa kemajuan bagi Indonesia dengan melahirkan UU Anti-diskriminasi.
"Kita bersyukur, sejak Gus Dur mencabut perpres diskriminasi, bahkan kita semakin maju ada UU Antidiskriminasi, tidak ada lagi negara yang mendiskriminasi warganya sendiri. Semua warga Indonesia sama di hadapan hukum dan UU," ujar Daniel dalam diskusi bertajuk Imlek dan Sejarah Kelam Diskriminasi Indonesia di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (20/1).
Bagi Daniel yang juga keturunan Tionghoa merayakan Imlek merupakan momentum simbolis dalam penghapusan diskriminasi di Indonesia.
"Jadi itu suatu kemajuan sehingga kalau merayakan Imlek, bukan hanya kita menyambut dnegan meriah saling mendoakan saling memberikan maaf memaafkan. Tetapi imlek juga momentum, simbolik, semangat bagi bangsa ini bukan hanya orang Tionghoa, bagi bangsa ini untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, apapun. Kepada negara terhadap warga negaranya," ujar anggota Komisi IV DPR RI ini.
Daniel memiliki kebanggaan tersendiri terhadap sosok Gus Dur. Sosok Kiai itu didapuk menjadi Bapak Tionghoa Indonesia karena andilnya menghapus diskriminasi terhadap warga keturunan Tionghoa.
"Gus Dur itu seorang kyai, seorang anak pendiri NU, dari Pak Hasyim Asyari, Pak Wahid Hasyim, terus Gus Dur muslim, tetapi dengan sangat bangga dari hati kami yang paling dalam, Gus Dur diangkat oleh orang Tionghoa sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. Bukan orang Tionghoa yang diangkat lho, tapi kiai Abdurrahman Wahid yang diangkat sebagai Bapak Tionghoa Indonesia," ujar Daniel.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Gus Dur Temui JK, Hasto: Kalau Demokrasi Normal Tidak Mungkin Turun Gunung
Menurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaSejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional
Perayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.
Baca SelengkapnyaTujuan Indische Partij dan Sejarah Berdirinya, Perlu Diketahui
Indische Partij adalah organisasi politik yang berjuang melawan diskriminasi.
Baca SelengkapnyaHari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan
Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca SelengkapnyaMengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia
Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaSejarah Pemilu Pertama di Indonesia, Perlu Diketahui
Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Balas Kubu Prabowo Usai Disebut Lawan Kehendak Rakyat: Gugatan ke MK Usaha Menyelamatkan Demokrasi
Menurut Angga, gugatan ke MK ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat melihat bagaimana demokrasi Indonesia berjalan saat ini.
Baca Selengkapnya