Warga desak Walkot Semarang pecat lurah tak becus tangani banjir rob
Merdeka.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Mas Hendi didesak warga untuk mencopot Kepala Kelurahan Mlatiharjo, Kecamatan Semarang Timur, karena dinilai tidak bisa mengatasi dan mengendalikan terjadinya banjir dan rob.
Desakan itu disampaikan beberapa warga melalui salah seorang perwakilanya Agus Sumartono (47) yang tinggal di Jalan Barito Utara Nomor 16, Kota Semarang, Minggu (14/8).
Mereka menilai jika Lurah Mlatiharjo tidak becus bahkan tidak tahu menahu saat banjir dan rob menimpa ratusan warga Mlatiharjo dan sekitarnya.
"Kelurahan tidak tahu menahu. Lurahnya diganti pecat saja pak. Di sini banjir malah dia (Lurah) disini diam-diam saja. Ditinggal luar kota malahan," ungkap Agus di hadapan Mas Hendi disela-sela melakukan pengecekan banjir dan rob di sekitar Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang Minggu (14/8).
Yang mengecewakan mereka, menurut Agus, saat banjir dan rob melanda ratusan warganya tidak melakukan peninjauan dan melihat kondisi warganya yang terkena banjir, malahan pergi ke luar kota yaitu ke Malang, Jawa Timur.
"Baru minggu kemarin turun ke lapangan karena desakan warga. Sebelumnya nggak kelihatan. Malah tanya Barito masih banjir apa enggak. Itu juga menanyakanya cuman lewat SMS," terangnya.
Menanggapi desakan dari para warga tersebut, Mas Hendi menyatakan akan melakukan evaluasi dan penilaian dari Lurah yang bersangkutan. Jika memang kesalahannya itu terbukti tidak melayani masyarakat maka akan dikenai sanksi.
"Masukan masyarakat akan menjadi evaluasi kita bareng. Apalagi, jaman sekarang kan pejabat sekarang harus menjadi pelayan masyarakat. Tapi saya tidak akan gegabah, akan kami tindak lanjuti," ujar Hendi.
Selain mendengarkan banyaknya keluhan warga Mas Hendi juga melakukan peninjuan di beberapa gang-gang dan masuk ke kampung-kampung sekitar Kawasan Barito dan Bugangan.
Bahkan, untuk dilewati akses jalurnya, Pemkot Semarang selain menurunkan sebanyak tiga pompa air di sepanjang Kawasan Barito yang bersebelahan dengan Sungai Banjir Kanal Timur itu, juga mengerahkan sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran (PMK) dari Dinas PMK Kota Semarang untuk mengrunagi genangan air rob.
Mas Hendi saat meninjau lokasi rob dan banjir itu juga sempat mengeluhkan banyaknya sampah yang tersebar disekitar gang, pinggir jalan dan didalam selokan tersebut. Usai mendatangi lokasi, Mas Hendi langsung menegur dan mengingatkan kepada beberapa perangkat dan pegawai, terutaam Lurah Mlatiharjo dan Camat Semarang Timur agar terus memantau wilayahnya.
"Jenengan nek iso setiap hari, setiap jam pantau wilayah jenengan to pak (Anda kalau setiap hari pantau wilayah anda to pak). Tadi juga masih banyak lho sampah yang ada di sekitar selokan dan jalan disana," pungkas Hendi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan Lokasi di Jakarta Terancam Rob, Warga Diminta Waspada
Diperkirakan ancaman rob akan terjadi dalam rentang waktu tanggal 19-23 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaEksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok
Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTerseret Banjir Lahar Semeru Sejauh 7 Km, Penambang Pasir Ditemukan Tewas
Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi Beras Murah, Warga Lumajang Rela Berdesakan dan Antre Berjam-jam
Ratusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBanjir Semarang Ganggu Arus Mudik Lebaran 2024
Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaLapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Garut Diamuk Berandalan Bermotor di Malam Tahun Baru
Tiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaDuka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaPenerima Ganti Rugi Lahan Tol Getaci di Garut Dipungli 2,5 Persen dari Nilai Uang yang Diterima
Warga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca Selengkapnya