Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai diperiksa KPK, anggota DPRD Mojokerto diteror orang tak dikenal

Usai diperiksa KPK, anggota DPRD Mojokerto diteror orang tak dikenal Edwin Endrapraja. ©2017 merdeka.com/budi

Merdeka.com - Pasca menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Kosupsi (KPK), anggota DPRD Mojokerto mendapat teror dari orang tak dikenal. Teror itu berisi ancaman melalui short message service (SMS), isinya akan ada tersangka lain dalam kasus dugaan suap anggaran Politeknis Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Ancaman itu diterima anggota DPRD Kota Mojokerto dari Partai Gerindra, Edwin Endrapraja, usai menjalani pemeriksaan tim penyidik KPK. SMS yang pertama tidak ditanggapi, namun yang kedua mengarah pada ancaman.

"Kemarin (13/7) sekitar pukul 13.06 WIB, saya dapat SMS dari nomor yang tidak dikenal, dia nanya 'Bagaimana?'. SMS itu tidak saya tanggapi, hari ini (14/7) saya dapat SMS lagi yang nadanya sudah mengarah seperti ancaman. Isinya 'Ya sudah kalau tidak ada respon siap-siap saja akan ada tersangka lain nantinya, terima kasih' seperti itu," kata Edwin, usai menyampaian bukti transfer uang Rp 5 juta ke tim penyidik KPK di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (14/7).

Menurut Edwin, SMS langsung ditanyakan ke tim penyidik KPK karena khawatir sang pemilik nomor akan meneror terus terkait kasus PENS dan berujung pemerasan atau permintaan uang . Tidak menutup kemungkinan anggota dewan yang lain juga mendapat teror yang sama.

"Saya sudah konsultasi ke tim penyidik KPK dan ditegaskan KPK ada kaitannya dengan SMS seperti ini. KPK akan bekerja lurus. KPK hanya berpesan supaya disampaikan ke teman-teman dewan yang lain, kalau ada SMS-SMS seperti itu nadanya, bukan dari KPK," jelas Edwin.

Masih kata Edwin, nomor HP yang mengirim SMS, sempat ditelepon balik dan tidak diangkat. Bahkan saat konsultasi ke tim penyidik KPK, dirinya juga diminta untuk menelepon nomor tersebut juga tidak diangkat.

"Saya sudah coba telepon balik nomer +6285867104497 itu untuk mengetahui siapa yang mengirim SMS, tapi tidak diangkat. Pas saya konsultasi ke tim penyidik KPK juga diminta untuk menelepon lagi, tidak diangkat," ujar Edwin.

Ketika ditanya apakah akan melaporkan nomor yang menerornya, Edwin mengatakan, tidak akan melapor ke Polisi. "Enggak lah biarkan saja. Mungkin itu orang iseng yang sengaja memanfaatkan kesempatan," pungkas Edwin.

Seperti diketahui, tim penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Walikota MOjokerto Suyitno dan sejumlah pejabat Pemkot Mojokerto dan 22 orang anggota DPRD Kota Mojokerto. Selain Pejabat dan Staf Pemkot, KPK juga memeriksa dua orang pengusaha konstruksi terkait kasus suap pengalihan anggaran PENS senilai Rp 13 miliar.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Minta KPK Usut Terduga Pelaku yang Bocorkan Informasi OTT

DPR Minta KPK Usut Terduga Pelaku yang Bocorkan Informasi OTT

Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Pemprov DKI Tenggat Sepekan Peserta Pemilu Tertibkan Alat Peraga Kampanye: Sudah Membahayakan

Terbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai

KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai

AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Waketum Gerindra Habiburokhman mengungkap, belum ada anggota DPR yang berkeliling meminta tanda tangan anggota dewan untuk hak angket.

Baca Selengkapnya
Dito Mahendra Didakwa Atas Kepemilikan 9 Senjata Ilegal

Dito Mahendra Didakwa Atas Kepemilikan 9 Senjata Ilegal

KPK menemukan 15 unit senjata dan peluru tajam untuk senapan laras panjang serta peluru tajam 9 MM.

Baca Selengkapnya
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Pastikan PKB Ikut Dorong Hak Angket Pemilu, Tanda Tangan dan Nama Kader Menyusul

Cak Imin Pastikan PKB Ikut Dorong Hak Angket Pemilu, Tanda Tangan dan Nama Kader Menyusul

Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.

Baca Selengkapnya
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi

Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi

Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya