Tingkatkan Kesadaran, Warga Positif Covid-19 Diminta Jangan Nekat ke Ruang Publik
Merdeka.com - Data aplikasi PenduliLindungi menunjukkan ribuan masyarakatIndonesia yang positif COVID-19 terpantau masih melakukan aktivitas di tempat-tempat umum. Pemerintah mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran untuk menghindari aktivitas di ruang publik saat berstatus positif COVID-19 agar tidak membahayakan orang lain.
Berdasarkan data aplikasi PeduliLindungi, tercatat ada 3.830 orang positif COVID-19 masih beraktivitas di tempat-tempat umum, seperti mal, pabrik, pusat perdagangan, transportasi publik, dan tempat wisata.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan Satgas COVID-19 di fasilitas publik dan Dinas Kesehatan tiap daerah segera untuk merujuk orang yang terjaring atau masuk ke kategori hitam agar segera dipindahkan ke fasilitas isolasi terpusat (isoter) terdekat.
“Pemerintah terus memantau dan menindak setiap individu yang terdeteksi sebagai kategori hitam atau bersatus positif COVID-19 dalam aplikasi PeduliLindungi tetapi masih mencoba beraktivitas di ruang publik,” katanya.
Johnny juga meminta para petugas yang berjaga di pintu masuk juga diminta memperketat pengawasan agar warga yang positif COVID-19 tidak lolos pemeriksaan. Di sisi lain masyarakat juga diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak nekat bepergian apabila positif COVID-19 agar treatment penyembuhan pun berlangsung optimal.
“Aktivitas di luar ruangan jelas sangat beresiko membahayakan kesehatan orang lain. Pemerintah meminta masyarakat untuk ikut meningkatkan kesadaran dan bertanggung jawab dengan menghindari risiko penularan ke orang lain,” ungkapnya.
Menurut dia, berbagai upaya ini dilakukan untuk menghindari lonjakan kasus COVID-19 yang pernah terjadi pada pertengahan Juni-Agustus 2021. Pada periode itu, peningkatan kasus bukan hanya disebabkan oleh penyebaran varian Delta, tetapi juga aktivitas sosial ekonomi yang tidak diimbangi dengan disiplin protokol kesehatan
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi juga kembali mengingatkan gelombang COVID-19 selanjutnya dapat terjadi. Apalagi saat ini muncul ancaman varian-varian baru yang mungkin masuk dari luar negeri atau justru muncul dari dalam negeri yang mempengaruhi tingkat penularan dan kemanjuran vaksin.
"Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah. pandemi belum usai, tetap patuhi protokol kesehatan dan tingkatkan cakupan vaksinasi kita," ujarnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya