Tangkap pemuda mabuk, prajurit Kostrad dikeroyok pelajar SMA
Merdeka.com - Anggota Satuan Batalyon Infanteri 433/Kostrad Samboeja Bantimurung Kabupaten Maros, Prajurit Kepala Irham Jaya (30) dikeroyok belasan orang pemuda yang masih berstatus pelajar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Para pelaku langsung dibekuk polisi tak lama usai pengeroyokan berlangsung.
"Anggota Polres Luwu sudah mengantisipasi dan langsung bergerak cepat dan mengamankan beberapa orang pemuda sebelum semua rekan korban ikut bertindak," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Senin (26/12), demikian dilansir Antara.
Kejadian bermula ketika korban berada di kampung halamannya untuk menghadiri pernikahan saudaranya di Dusun Moris, Desa Seba-seba, Kecamatan Walenrang Timur, Kabupaten Luwu. Saat pesta pernikahan akan selesai, sekitar pukul 23.30 Wita, korban sempat mengamankan seorang pemuda yang sedang mabuk yakni AF (16).
Alfan diamankan oleh korban Praka Irham Jaya karena saat itu, Alfan yang masih berstatus pelajar membuat keributan karena sedang mabuk di pesta pernikahan bersama rekannya Eko dan Putra.
Namun ketika Alfan diamankan, kedua rekan Alfan, Eko dan Putra lari meniggalkan lokasi pesta pernikahan. Selanjutnya Praka Irham Jaya membawa Alfan ke rumah orangtuanya dan diserahkan kepada ibunya untuk dinasehati.
Selang beberapa saat kemudian, setelah meninggalkan rumah Alfan atau tepatnya sekitar satu kilometer sebelum sampai di lokasi pesta, korban dicegat oleh 18 orang pemuda. Selanjutnya, korban dikeroyok beramai-ramai dan mengakibatkan luka-luka pada sekujur tubuh korban, baik luka robek terbuka, lecet hingga tertusuk benda tajam pada siku kirinya.
Korban yang sudah dalam keadaan luka-luka itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sawerigading Palopo untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan rekan korban yang juga prajurit TNI mulai berdatangan.
"Setelah korban dibawa ke rumah sakit, rekan-rekan korban yang juga anggota TNI berdatangan melihat kondisi korban. Karena dikhawatirkan akan berdampak luas, maka anggota Polres langsung bergerak cepat," katanya.
Anggota Polres Luwu, usai mendengarkan keterangan singkat korban langsung melakukan penyelidikan dan mendatangi rumah AF untuk dimintai keterangannya, selanjutnya berentetan rekan-rekannya yang lain. Adapun empat orang pemuda yang diamankan oleh Polres Luwu sudah berstatus tersangka karena mengakui telah melakukan tindak penganiayaan dan pengeroyokan.
Keempatnya yakni, AF (16), AWA (17), SK (17) warga Telluwanua, Kota Palopo dan Eko Patrio (19) warga Walenrang Timur, Kabupaten Luwu bersama dua rekannya AF dan AWA.
"Usai kejadian itu, Pak Kapolres langsung yang memimpin dan langsung mengecek ke TKP kemudian berkoordinasi dengan Dandim 1403 Luwu agar tidak ada serangan balasan dari rekan korban," jelasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban pulang sekolah berjalan kaki seorang diri di kawasan Sematang Borang, Palembang,
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya