Takut terkena polusi, warga Sukoharjo tolak timbunan batu bara
Merdeka.com - Warga Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, menolak wilayahnya digunakan sebagai tempat penimbunan batu bara. Selain menghambat lalu lintas mereka juga khawatir dengan polusi udara yang ditimbulkan dari tumpukan material di lahan seluas 2 hektar itu. Ratusan truk yang keluar masuk dikhawatirkan akan merusak jalan desa.
Perwakilan warga Desa Parangjoro, Suradi kepada wartawan mengatakan, pihaknya menolak keberadaan timbunan batu bara tersebut. Tak hanya warga, juga didukung oleh pihak Pemerintahan Desa Parangjoro. Penolakan tersebut juga merupakan hasil rapat antara warga RT 2/6, RT 1/8, Rt 2/8. Mereka telah menyepakati untuk menolak keberadaan batubara di wilayah yang sangat dekat dengan pemukiman warga.
"Kami seluruh warga sudah sepakat menolak keberadaan tumpukan batu bara di desa kami," ujar Suradi dengan nada tinggi.
Pantauan di lapangan, tumpukan batu bara memang menggunung di area persawahan seluas 2 hektar di Dusun Menur, Desa Parangjoro. Bahan bakar tersebut merupakan milik PT Perdana Rejeki Mandiri (PRM). Menurut petugas keamanan, di tempat tersebut hanya sebagai tempat transit, sebelum dikirimkan ke sejumlah pabrik se Solo raya.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukoharjo, Suradji menyatakan lokasi penimbunan batu bara tersebut ilegal. Pihaknya mengaku telah melakukan inspeksi mendadak ke lokasi.
"Kami sudah menerjunkan tim untuk mengecek lokasi. Kami pastikan bahwa lokasi penimbunan batu bara tersebut ilegal," tegasnya.
Menurut Suraji, PT Perdana Rejeki Mandiri (PRM) selama ini belum mengajukan perizinan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan soal praktik penimbunan batu bara tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJanji Ganjar ke Petani Sukoharjo: Kuota Pupuk Bersubsidi Harus Ditambah
Capres nomor urut dua, bertemu ratusan petani Kabupaten Sukoharjo, Selasa (26/12). Dia berjanji akan memprioritaskan penambahan pupuk bersubsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki Pastikan Tidak Ada Kerusakan di Terowongan Tol Cisumdawu hingga Waduk Jatigede
Basuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaKini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan
Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca Selengkapnya