Tak punya pekerjaan, sarjana hukum nekat jadi penjual togel

Merdeka.com - Rawalpen Saragih (36), warga Jalan Bakti Luhur, Medan, tahu betul perbuatannya menjual togel merupakan tindak pidana. Tapi dengan alasan tidak ada pekerjaan, sarjana hukum ini tetap nekat melakoninya, sampai akhirnya dia tertangkap.

"Tersangka RS kita tangkap di Kompleks Perumahan Mutiara di Jalan Kapten Muslim, Medan, Minggu (11/1) kemarin," kata AKP Martuasah Tobing, Kanit Judisila Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, kepada wartawan, Senin (12/1).

Penangkapan Rawalpen bermula saat petugas mendapat informasi mengenai peredaran toto gelap (togel) di kawasan Jalan Kapten Muslim. Setelah diselidiki, mereka pun berhasil menangkap 2 penjual togel saat mangkal di pos satpam Perumahan Mutiara.

Selain Rawalpen, polisi juga meringkus penulis togel lainnya, Edison Pangaribuan (59). Dari tangan kedua tersangka diamankan barang bukti berupa 1 unit handphone Nokia warna hitam, uang tunai Rp 110 ribu, dan 2 lembar kertas nomor tebakan judi togel.

Saat ditanyai, Rawalpen mengaku nekat menjadi penjual togel karena sulit mendapatkan pekerjaan. "Aku nggak ada kerjaan, makanya aku jadi juru tulis togel," akunya sambil tertunduk.

Kedua tersangka penjual togel ini dijerat dengan Pasal 303 KUHP. Kasusnya juga dikembangkan dan polisi menyatakan masih mengejar bandar togel itu.