Strategi Panglima TNI amankan Natuna dari ancaman China
Merdeka.com - Rencana pembangunan pangkalan militer di Natuna menjadi prioritas pemerintah menyusul ketegangan antara Indonesia dan China yang terjadi di perairan kawasan itu. Ketegangan tersebut terjadi saat China menerjunkan kapal patrolinya mendekati kapal perang Indonesia yang sedang menggiring kapal Han Tan Cou 19038 yang tengah mencuri ikan di perairan Natuna. Diketahui, wilayah perairan tersebut merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, pembangunan pangkalan tersebut akan disegerakan guna mencegah kejadian serupa. Selain itu, Gatot menambahkan, rencana pembangunan pangkalan militer juga akan diprioritaskan di beberapa pulau terluar Indonesia.
"Pulau-pulau yang menjadi prioritas adalah Natuna, kemudian Pulau Morotai, Pulau Biak, Pulau Saumlaki," kata Gatot kepada wartawan di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/7).
Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengirimkan 5 KRI dan 1 pesawat CN untuk mengintai pencuri ikan dari China kembali mencuri di perairan Indonesia. Gatot memastikan kapal perang Indonesia terus berpatroli hingga saat ini. "Jadi di perbatasan ada Guspur laut barat selalu patroli di sana, itu yang sudah ada di sana, hanya KRI berganti-ganti," lanjut dia.
Tak hanya menambah armada untuk berpatroli, TNI juga akan membangun pangkalan drone untuk mengawasi keberadaan kapal-kapal yang memasuki wilayah ZEE Indonesia. Bagi Gatot, pembangunan drone base tersebut harus dilakukan secepatnya.
"Itu (drone base) rencana secepatnya, prioritas," tutup Gatot.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaHal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca SelengkapnyaTNI AD telah menyiapkan antisipasi pengamanan khususnya di kawasan Papua
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca Selengkapnya