Soal listrik kerap padam, PLN Aceh akui kekurangan pembangkit
Merdeka.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) memanggil manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) Aceh. Mereka mempertanyakan alasan kenapa Aceh kerap mengalami pemadaman.
Pertemuan berlangsung di ruang rapat Komisi III DPRA mulanya tertutup. Kemudian di akhir pertemuan, semua awak media diperbolehkan masuk buat mendengar langsung pembicaraan antara dewan dengan pihak PLN Aceh. Saat itu, Komisi III DPRA juga meminta jaminan supaya tidak ada lagi pemadaman, khususnya bulan Ramadhan.
Pihak PLN Aceh diwakili oleh Manajer Perencana Arif Mudari, Manajer Teknik Bimo Samudro, Deputi Manajer Humas dan Hukum T Bahrul Halid, serta Deputi Manajer Perencana Sistem Ediwan.
Sekretaris Komisi III DPRA, Sulaiman mengatakan, pemanggilan manajemen PLN Aceh karena keluhan warga, dan tindak lanjut demontrasi mahasiswa meminta PLN tidak melakukan pemadaman listrik.
"Kita meminta jaminan memang kepada pihak PLN agar Aceh tidak lagi mengalami krisis listrik," kata Sulaiman di ruang rapat Komisi III DPRA usai pertemuan, Senin (16/5).
Sulaiman juga meminta kepada PLN supaya memikirkan solusi lain sehingga suplai listrik di Aceh normal. Terutama supaya saat Ramadhan dan saat beban puncak seperti menjelang salat maghrib tidak terjadi pemadaman.
Menanggapi hal itu, Bimo beralasan pemadaman beberapa waktu lalu akibat dari pembangkit induk mengalami gangguan. Saat itu, lanjut dia, satu unit PLTU Nagan Raya sedang masa pemeliharaan, dan dalam waktu bersamaan unit PLTU Nagan Raya lainnya mengalami gangguan. Sehingga pembangkit listrik tenaga gas di Arun tidak mampu menopang kebutuhan listrik di Aceh.
"Setelah selesai diperbaiki semua unit kan langsung normal kembali. Terjadi pemadaman kemarin itu juga karena setelah dua unit PLTU di Nagan gangguan dan pemeliharaan, pembangkit listrik gas di Arun juga koleps, meskipun langsung bisa diperbaiki," kata Bimo.
Kebutuhan listrik di Aceh sebanyak 320 MW. Sedangkan tiga pembangkit listrik besar di Aceh menyediakan 360 MW. Bila satu pembangkit saja mengalami gangguan, maka kebutuhan listrik di Aceh tidak terpenuhi.
"Misalnya Nagan Raya katakanlah satu unit 100 MW gangguan, kurang 100 kan jadi 260 MW. Nah, pada saat itulah kita kekurangan pasokan," ujar Bimo.
Oleh karena itu, tambah Bimo, Aceh membutuhkan pembangkit cadangan sebanyak 100 MW. Jika terjadi gangguan pada pembangkit utama, maka pembangkit bisa membantu menyuplai.
"Jadi kita harus siapkan cadangan 100 MW, sekarang ini yang belum ada," imbuh Bimo.
Menurut Bimo, dengan adanya pembangkit listrik tenaga gas di Arun sebesar 100 MW pada akhir 2017, nantinya diharapkan bisa menjadi cadangan. Selain itu ada juga pembangkit PLTA di Takengon 2x40 MW selesai 2018, dan Nagan Raya ditambah 2x200 MW akan selesai pada 2020.
"Insya Allah ke depan kita sudah berlebih kebutuhan listrik," sambung Bimo.
Terkait Aceh masih tergantung dengan interkoneksi di Sumatera Utara Bagian Utara (Sumbagut), Bimo mengatakan hal itu memang sangat diperlukan. Sebab Aceh masih dikendalikan interkoneksi melalui Pusat Pengatur Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban seluruh sumatera.
"Justru kalau kita buat mandiri di Aceh sangat berbahaya. Bila ada gangguan dengan pembangkit kita di Aceh, kita tidak bisa mengambil daya dari Sumatera Utara," tutupnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPLN Tambah Pembangkit Listrik Hijau di Nusa Penida, Aktif Mulai Tahun Depan
Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Ganti Meteran Listrik Malah Kena Denda Rp41 Juta, Begini Penjelasan PLN
Tagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaSinkronasi Pembangkit Apung Pertama di Indonesia Rampung, Pasokan Listrik Wilayah Ambon Bertambah 10 Mega Watt
Untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaRaih Pendanaan dari JETP, PLN Kembangkan Proyek Energi Hijau 7 GW di 108 Lokasi
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaBerjuang Puluhan Tahun, Warga RT 9 Sanipah Akhirnya Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
Sejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca Selengkapnya