Simposium anti-PKI digelar karena resah film berbau kiri bermunculan
Merdeka.com - Seolah ingin menandingi, sejumlah ormas anti-PKI mengaku kecewa atas hasil simposium korban tragedi 1965 yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu. Ketua Pelaksana Simposium anti-PKI, Letjen Purn TNI, Kiki Syahnakri, menilai simposium di Aryaduta bukanlah rekonsiliasi malah memicu lahirnya kembali PKI.
"Saya sangat setuju rekonsiliasi. Tapi kalau itu tujuannya (membangkitkan PKI) harus jalan bersama-sama (membawa serta Simposium yang akan diadakan). Kami sampaikan ide berupa TOR, tapi ditolak," ujar Kiki saat membuka simposium bertema 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman PKI dan Ideologi Lain' di Aula Gedung Dewan Dakwah Indonesia, Jalan Kramat Raya No 45, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Senin (30/5).
Dia mengaku kegiatan ini lahir karena dirinya bersama sejumlah orang khawatir simbol-simbol PKI kembali bermunculan.
"Kebangkitan PKI bukan hanya wacana. Ditandai peredaran buku komunisme, atribut PKI, festival belok kiri, kemudian simposium yang berisi LSM kiri semua," tegasnya.
Dia juga mencurigai kemunculan film Senyap, Jagal, Pulau Buru sebagai dalang kebangkitan PKI.
"Kami gelisah, mereka menyisir anak muda. Membuat rekayasa video (pembunuhan massal) yang dilakukan oleh TNI dan ormas Islam, seperti Senyap yang di YouTube itu. Jadi kalau ada yang dibilang PKI tidak akan bangkit, itu naif," katanya.
"Mungkin salah satunya mengharuskan ada lagi PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)," sambungnya.
Acara simposium tandingan ini akan dihelat tanggal 1-2 Juni di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Namun dia berdalih, simposium ini bukan menandingi simposium Aryaduta.
"Kita didukung pemerintah, sudah koordinasi dengan TNI dan Polri, mereka diam aja, berarti menyetujui (simposium), Pak Menhan (Ryamizard Ryacudu) juga bakal membuka acara ini dan mendukung penuh secara moril," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
23 Januari 1912 Konvensi Opium Internasional Pertama Ditandatangani, Ini Tujuannya
Konvensi ini melibatkan kerja sama antarnegara untuk menghentikan produksi opium secara ilegal.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Detik-Detik Anies-Cak Imin Hangat Hampiri Salami Prabowo-Gibran
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat keempat pilpres 2024 yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1).
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnya17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya
Hari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaTerungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaKampanye 26 Januari 2024: Prabowo di Jakarta, Gibran ke Papua dan Bali
Prabowo akan menghadiri Deklarasi Nasional Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) di Balai Kartini, Jakarta.
Baca SelengkapnyaGP Ansor Bakal Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut, Ini Alasannya
Rencananya kongres ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Selengkapnya