Selesai Diisolasi, Ratusan Santri di Tasikmalaya Dibolehkan Pulang
Merdeka.com - Ratusan santri Pesantren Persatuan Islam 67 Benda, Kota Tasikmalaya yang sebelumnya diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, kini telah selesai menjalani isolasi. Para santri telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Dalam proses kepulangannya, para santri dijemput orang tua, salah satunya Hotel Crown. Proses penjemputan tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra menyebut bahwa dari 110 orang yang diisolasi di Hotel Crown, 90 di antaranya sudah dibolehkan pulang.
"Sisanya 18 santri dan dua pengajar masih harus isolasi lebih lama karena ada keluhan," kata Asep, Rabu (24/2).
Asep juga mengatakan bahwa selain yang diisolasi di Hotel Crown, mereka yang diisolasi di RS Dewi Sartika sebanyak 55 orang, sebagian santri dan pengajarnya yang berjumlah 40 orang telah dibolehkan pulang. Di RSUD dr Soekardjo, dari delapan santri dan pengajar yang diisolasi, hanya tinggal satu orang yang masih dirawat.
"Santri yang menjalani isolasi di lingkungan pesantren juga telah diperbolehkan pulang, namun data lengkap santri yang diperbolehkan pulang dari lingkungan pesantren belum saya terima. Para santri itu diperbolehkan pulang karena telah melewati masa 14 hari sejak pengambilan sampel pada 8 Februari. Kita sudah melaksanakan skrining secara menyeluruh,jadi yang sudah tidak bergejala bisa dipulangkan," kata dia.
Para santri yang belum isa pulang, dijelaskan Asep dikarenakan masih merasakan keluhan seperti pilek, batuk, hilang penciuman, hingga diare. Pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak pesantren dan orang tua santri agar mereka yang bergejala tetap menjalani isolasi sampai gejalanya mereda. "Sekitar dua atau tiga hari lagi boleh pulang," jelasnya.
Para santri dan pengajar yang diperbolehkan pulang, menurutnya tidak perlu lagi melaporkan diri ke Puskesmas setempat karena telah dibekali surat keterangan. Walau begitu, mereka tetap diminta mengisolasi diri di rumah selama tujuh hari sebelum beraktivitas sebagai bentuk kewaspadaan.
"Secara penelitian, efek penularannya sudah berkurang karena mereka sudah melewati masa inkubasi. Tapi hal itu tetap kita minta sebagai bentuk kewaspadaan," ungkapnya.
Jumlah kasus dari klaster pesantren ini, menurut Asep mengalami penambahan dari sebelumnya 383 menjadi 389. Penambahan tersebut terjadi saat ada beberapa santri yang melakukan tes usap PCR mandiri dan dinyatakan positif.
"Ada juga kasus santri yang hasil tes swab antigen reaktif, tapi dimasukkan data kasus aktif lantaran termasuk juga ke dalam kontak erat," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Persatuan Islam 67 Benda, Kota Tasikmalaya, ustaz Asep Abdul Hamid mengatakan bahwa seluruh santri dan pengajar yang diisolasi di pesantren telah diperbolehkan pulang. Mereka yang diperbolehkan pulang dari pesantren terdiri dari 99 santri putra, 72 santri putri, 27 pengajar, dan dua orang karyawan.
"Semua dipulangkan kemarin mulai pukul 07.00-14.00 WIB agar tak terjadi penumpukan. Yang menjemput juga maksimal dua orang dengan menerapkan prokes," katanya.
Kegiatan pesantren, saat ini menurut Asep dihentikan sementara, namun kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Ia mengaku belum bisa memastikan sampai kapan penghentian kegiatan dilakukan karena diperlukan sterilisasi dan fokus pada pemulihan.
"Ke depan ketika santri akan kembali masuk ke pesantren, kita akan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya. Dengan begitu, diharapkan tak akan terjadi lagi kejadian serupa," tutup Asep.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang masuk rumah sakit akan mendapatkan bantuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerselenggaranya Pasar Ramadan diharapkan bisa menjadi titik awal kerja sama antara BUMDes Karangtalun dengan BRI demi mewujudkan Desa BRILian
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban tidur pulas di rumahnya di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (23/2) dini hari.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca Selengkapnya