Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarawan Ungkap Batalnya Pemindahan Ibu Kota era Soekarno Karena Asian Games 1962

Sejarawan Ungkap Batalnya Pemindahan Ibu Kota era Soekarno Karena Asian Games 1962 Soekarno. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan sudah pernah ada sejak era Presiden Soekarno. Saat itu, lokasi yang dipilih kawasan Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Niat Soekarno saat itu pupus lantaran perhelatan Asian Games pada 1962. Padahal, desain ibu kota di Palangkaraya telah dibuat dan Soekarno pun sudah meninjau daerah tersebut sebagai tindak lanjut.

"Namun tahun 1960-an ada yang menyebabkan ada hal yang membuat menangguhkan karena ada tawaran mengadakan Asian Games," kata Sejarawan Asvi Warnam dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).

Tawaran Indonesia menjadi tuan rumah ajang internasional itu tidak bisa ditolak pemerintah era Bung Karno kala itu. Sehingga, akhirnya wacana pemindahan ibu kota menjadi terbengkalai.

"Jadi dibangun stadion, Hotel Indonesia, Sarinah, dan patung selamat datang di HI. Jadi persiapan Asian Games dan kemudian menyebabkan wacana pemindahan ibu kota itu terbengkalai," jelas Asvi.

Oleh karena itu, Asvi berharap wacana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan bisa terlaksana di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Asvi mengatakan ibu kota harus pindah lantaran ada faktor pendorong dan penarik.

Dalam sejarah Indonesia, pemindahan ibu kota ke Yogyakarta lantaran Jakarta dalam keadaan tidak aman pada 1945. Oleh sebab itu, Yogyakarta menawarkan untuk menjadi pusat pemerintahan.

"Presiden dan Wapres setuju maka pusat pusat pemerintahan di pindah ke Yogyakarta. Maka kegentingan yang memaksa perpindahan itu," ucapnya.

Sama halnya saat Bukittinggi, Sumatera Barat dijadikan sebagai pusat pemerintahan darurat pada zaman Presiden Soekarno dan Wapres Muhammad Hatta pada 1948. Kala itu, terjadi Agresi Militer II oleh Belanda yang merebut ibu kota RI di Yogyakarta. Peristiwa ini membuat para pemimpin negara waktu itu diasingkan oleh Belanda.

"Fakta a pendorongnya kondisi yang memaksa," tutur Asvi.

Sementara itu, Asvi menjelaskan faktor pendorong pemindahan ibu kota saat ini yaitu, kemacetan dan ancaman DKI Jakarta akan tenggelam pada 2050. Selain itu, pemerataan pembangunan juga merupakan salah satu alasan ibu kota dirasa perlu dipindahkan.

"Itu faktor-faktor. Belum lagi kemacetan dan lain-lain, itu yang menjadikan itu faktor pendorong. Faktor penarik dengan ditempatkan ibu kota di tengah mewujudkan pembangunan menoleh ke timur," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah meminta izin DPR untuk memindahkan ibu kota k Pulau Kalimantan. Lokasi persisnya masih dirahasiakan.

Belakangan mencuat nama kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara, di Kalimantan Timur, sebagai kandidat ibu kota negara (IKN) baru. Dalam sebulan terakhir, lahan di Samboja jadi buruan broker properti.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Sejarah Terbentuknya BUMN, Ternyata Awalnya Sengketa dengan Belanda

Kolonel Soeprayogi, diangkat sebagai menteri urusan stabilisasi ekonomi oleh Presiden Sukarno, memainkan peran kunci dalam peraturan untuk pengambilan keputusan

Baca Selengkapnya
Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau

Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau

Dalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra

Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra

Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Yano Kenzo, Birokrat yang Ditunjuk Jadi Gubernur Sumatra Barat Era Pendudukan Jepang

Mengenal Sosok Yano Kenzo, Birokrat yang Ditunjuk Jadi Gubernur Sumatra Barat Era Pendudukan Jepang

Era kolonialisme Jepang, sosok birokrat yang satu ini menduduki jabatan sebagai Gubernur residen Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Wali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta

Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya