Ridwan Kamil Sebut Angka Reproduksi Covid-19 di Jabar Menurun
Merdeka.com - Angka reproduksi Covid-19 di Jawa Barat kembali mengalami penurunan. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap membuka fasilitas umum untuk aktivitas masyarakat secara bertahap.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, angka reproduksi efektif (Rt) saat ini di angka 0,67 setelah sebelumnya berada di angka 0,97 saat persiapan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Angka itu didapatkan tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar beserta peneliti di universitas dengan pemodelan SimcovID (Simulasi dan Pemodelan Covid-19 Indonesia) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.
"Sebelumnya, sempat di angka satu, lalu saat persiapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) 0,97 dan sekarang di 0,67," kata Ridwan Kamil dalam jumpa pers di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (2/6).
Penurunan Rt tidak lepas dari pengetesan masif yang dilakukan gugus tugas provinsi. Sejauh ini, kata ia, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sudah mengetes sebanyak 160.000. Rinciannya, 120 ribu rapid test dan 40 ribu tes swab.
Pola pengetesan dilakukan merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar.
"Jadi kalau dirata-rata indeks yang terkena positif dari jumlah testing kita ini setara Kanada, Italia dan mendekati Jepang," jelasnya.
Pengetesan masif di Jabar akan memobilisasi ambulans Puskesmas Keliling (Pusling) di 27 kabupaten/kota, yang jumlahnya mencapai 627, sebagai Mobile Covid-19 Test. Nantinya, Mobile Covid-19 Test akan dilengkapi dengan alat rapid test. Pengetesan pun diprioritaskan di kerumunan-kerumunan.
Selain Mobil Covid-19 Test, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan memobilisasi mobil Lab Covid-19 BSL-3 atau Bio Security Level 3 yang dilengkapi dengan alat pengetesan dengan metode PCR.
"Ini yang paling canggih sudah diproduksi satu dan minggu ini mulai beredar dengan Biofarma dan kita sedang pesan dua lagi," ujarnya.
Selain itu, ia beserta Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi berkomitmen mengampanyekan penggunaan masker, dan membagikan masker kepada warga.
"Karena kami amati, terutama di daerah non kota, pemakaian masker belum maksimal oleh karena itu para Kapolsek dan Danramil di pedesaan melakukan pengkondisian," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan
Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaMembandingkan Kecepatan Angin Tornado dan Puting Beliung, Mana Paling Cepat?
BRIN melalui Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) sudah memprediksi akan terjadi peristiwa cuaca ekstrem pada 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnya