Razia tempat hiburan di Surabaya, polisi temukan ekstasi

Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya melakukan razia di beberapa tempat hiburan malam di Surabaya, Minggu dini hari.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Tri Maryanto turun langsung memimpin jalannya razia. Meski tidak di semua tempat hiburan malam, yang disasar adalah hiburan malam yang dikenal dengan kalangan menengah ke atas.

"Ini merupakan bagian dari operasi penyakit masyarakat dan kami akan merazia tempat hiburan sewaktu-waktu. Semua demi keamanan dan kenyamanan masyarakat," ujar Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti di sela razia, Minggu (27/5).

Dalam operasi kali ini, polisi menerjunkan sekitar puluhan petugas dari berbagai satuan, baik dari Satuan Sabhara, Reserse Kriminal, Reserse Narkoba, serta Intelkam.

"Sasaran utamanya adalah narkoba, dan kami tidak akan berhenti menyatakan perang terhadap narkoba. Akan tetapi, kami juga mencari indikasi adanya tindakan pidana lainnya," tukas Suparti.

Dari hasil razia, polisi berhasil mengamankan empat pengunjung di salah satu tempat hiburan. Meski belum dinyatakan sebagai tersangka, mereka harus dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

"Kami masih melakukan pemeriksaan karena keempatnya terindikasi sebagai pengguna. Akan tetapi, kami belum menetapkan status apa pun, masih sebatas dimintai keterangan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman.

Di samping itu, lanjut dia, keempatnya masih harus menjalani tes di laboratorium forensik untuk dicari kepastian penggunaan narkoba.

Dalam razia tersebut, polisi juga menemukan tiga butir pil yang diduga pil ekstasi. Farman mengaku belum bisa memastikan karena juga akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik.

"Pil-pil itu diselipkan di sofa di sebuah ruangan. Belum ada yang mengaku pemiliknya, tetapi kami mencurigai salah satu di antara empat pengunjung yang kami amankan," tutur dia.

Sementara itu, sempat terjadi ketegangan antara pengunjung yang digeledah polisi dengan wartawan. Pengunjung bersikeras menolak diambil gambarnya hingga terlibat adu mulut dengan wartawan.