Perludem Sayangkan Tak Ada Asuransi Untuk Anggota KPPS Meninggal dan Sakit
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini menyatakan perlu ada evaluasi dalam sistem Pemilu 2019. Kasus meninggalnya ketua dan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena kelelahan saat proses penghitungan suara tidak boleh kembali terulang. Titi menyayangkan tidak adanya asuransi untuk para petugas KPPS.
"Menurut saya kepada para petugas yang mengalami, menjadi korban jiwa dan yang sakit ataupun luka karena kecelakaan kerja, harusnya negara memberi kompensasi yang sepadan. Saat ini mereka tidak mendapatkan asuransi kesehatan, kematian, ataupun ketenagakerjaan," ujar Titi di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Minggu (21/4).
Menurutnya, pemerintah harus serius memikirkan skema asuransi untuk petugas KPPS. Hal ini agar kesejahteraan petugas terjamin. Selain itu, Titi juga menilai bahwa korban jiwa petugas KPPS pada tahun 2014 tidaklah sebanyak di tahun 2019.
"Jadi memang tahun ini kalau saya bandingkan dengan 2004, 2009, dan 2014, 2019 adalah peristiwa di mana korban jiwa itu paling banyak," jelasnya.
Senada dengan Titin, Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Peneliti Netgrit, Hadar Nafis Gumay juga membenarkan perlunya evaluasi untuk Pemilu 2019. Pihaknya pun berniat untuk segera melakukan evaluasi tersebut untuk disampaikan ke KPU.
"Minggu depan mudah-mudahan kami sudah mulai berkumpul untuk mengevaluasi, gitu ya. Jadi kita harus memang membuat pemilu ini prosesnya lebih sederhana, sehingga kerja para petugas itu juga tidak berlebihan," ucap Hadar.
"Salah satunya misalnya bagaimana caranya nanti kita gunakan teknologi lah," tutupnya.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPPS Pemilu Bertugas Membantu Proses Pemungutan Suara, Ketahui Tugas Lengkapnya
KPPS Pemilu adalah petugas yang bertanggung jawab mengawal kelancaran proses pemungutan suara saat Pemilu berlangsung.
Baca SelengkapnyaKelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaMasa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?
Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPS Pemilu adalah Panitia Pemungutan Suara, Ketahui Tugas dan Masa Kerjanya
PPS membantu kelancaran penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDiduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaKPU: 71 Petugas Pemilu Meninggal, 4.567 Sakit
Rinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaCek Lagi, Segini Besaran Gaji Petugas KPPS 2024
Keputusan untuk meningkatkan gaji KPPS pada Pemilu 2024 sejalan dengan pemahaman akan kompleksitas dan tanggung jawab yang diemban oleh anggota KPPS.
Baca SelengkapnyaKelelahan saat Penghitungan Suara, 6 Anggota KPPS di Sinjai Masuk Rumah Sakit
Enam anggota KPPS di Kabupaten Sinjai harus dirawat di rumah sakit setelah kelelahan melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang berlangsung hingga dini hari.
Baca Selengkapnya963 Petugas KPPS dan 98 Bawaslu di Sulsel Dapat Perawatan Medis
2.384 orang yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 mendapatkan perawatan.
Baca Selengkapnya