Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembangunan Infrastruktur Taman Nasional Komodo Harus Sesuai Ekosistem & Budaya Lokal

Pembangunan Infrastruktur Taman Nasional Komodo Harus Sesuai Ekosistem & Budaya Lokal Taman Nasional Komodo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Guru Besar Ilmu Pengelolaan Satwa Liar Fakultas Kehutanan UGM, Prof Satyawan Pudyamotko, menegaskan arsitektur sarana dan prasarana di taman nasional komodo harus cocok dengan ekosistem komodo. Dia tak ingin arsitektur di taman tersebut hanya enak dipandang, tapi tak punya nilai.

Hal itu dia katakan saat RDPU bersama Komisi IV DPR, Senin (23/11) terkait pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di Taman Nasional Komodo Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur.

"Arsitekturnya ini harus mengerti betul tentang ekosistem komodo, jangan hanya sedap dipandang mata tapi nilai yang disampaikan apa, walaupun juga tidak bisa mengesampingkan fungsi dari infrastruktur tersebut," ujarnya dalam ruang rapat komisi IV, gedung DPR, Jakarta, Senin (23/11).

Kemudian, infrastruktur yang dibangun harus meningkatkan pemahaman tentang tema taman nasional komodo. Menurutnya, ekosistem taman nasional komodo unik lantaran di dominasi oleh lahan kering. Sehingga harus disesuaikan dengan ekosistem maupun budaya lokal.

"Terkait dengan ekosistemnya, terkait dengan budaya lokal yang ada di situ, sehingga kita tidak menghadirkan sesuatu yang asing di taman nasional, yang orang lokal aja tidak mampu menafsirkan ini jangan jangan ngapain,"ucapnya.

Kemudian, lanjut Satyawan, infrastruktur yang dibangun harus mampu menumbuhkan rasa penghargaan pengunjung terhadap taman nasional. Jangan sampai saat masuk bangunan yang sangat megah, manusia merasa mendominasi alam.

"Justru kita ketika memanfaatkan infrastruktur yang di taman nasional itu justru kita harus merasa bagian dari alam, sehingga infrastruktur tidak boleh terlalu menyala dibanding lingkungan sekitarnya," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, apapun yang dikerjakan pemerintah di taman nasional komodo sebagai warisan dunia harus dilaporkan ke UNESCO. Tujuannya, agar pemerintah bisa patuh mengenai regulasi yang diatur UNESCO.

"Walaupun bukan berarti dengan demikian Indonesia akan kehilangan kedaulatannya di dalam mengatur negaranya sendiri," ucapnya.

"Akan tetapi karena Indonesia telaah mendaftarkan taman nasional komodo sebagai warisan dunia maka Indonesia juga harus mematuhi asas asas atau regulasi yang di atur UNESCO," jelas Satyawan.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan

Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan

Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.

Baca Selengkapnya
Contoh Akulturasi di Indonesia, Ketahui Faktor Pendorong dan Penghambatnya

Contoh Akulturasi di Indonesia, Ketahui Faktor Pendorong dan Penghambatnya

Akultruasi adalah wujud perkembangan budaya yang dinamis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan

Dirut Semen Indonesia: Aspek Keberlanjutan Bukan Sekadar Pemenuhan Aturan

SIG memiliki fokus menciptakan program-program inovasi lingkungan dan sosial berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Terapkan Green Environment, Yuk Simak Aneka Fasilitas Ramah Lingkungan di KEK Sanur

Terapkan Green Environment, Yuk Simak Aneka Fasilitas Ramah Lingkungan di KEK Sanur

The Sanur sebagai KEK Khusus pertama di Indonesia menghadirkan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya
Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan juga menjadi Perhatian Prabowo-Gibran

Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan juga menjadi Perhatian Prabowo-Gibran

Program ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile).

Baca Selengkapnya
Fakta Pulau Nirup, Tempat Wisata Bahari yang Menakjubkan Usung Konsep Destinasi Wisata Hijau

Fakta Pulau Nirup, Tempat Wisata Bahari yang Menakjubkan Usung Konsep Destinasi Wisata Hijau

Salah satu tempat wisata di Batam Kepulauan Riau ini menjadi prototipe dari pengembangan destinasi hijau dan menerapkan ekosistem yang baik bagi alam sekitar.

Baca Selengkapnya
Ramah Lingkungan, IKN Berkomitmen Jadi Kota Berkelanjutan

Ramah Lingkungan, IKN Berkomitmen Jadi Kota Berkelanjutan

Hal tersebut diungkapkan Diani Sadiwati sebagai Staf Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan, Otorita IKN.

Baca Selengkapnya