Pangkuy dilepasliarkan di hutan Kalteng usai 12 tahun direhabilitasi di Thailand
Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), bersama dengan Yayasan Borneo orang utan Survival (BOS), hari ini melepasliarkan 4 orang utan betina ke hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), di Katingan, Kalimantan Tengah. Satu individu di antaranya adalah Pangkuy, orang utan yang dipulangkan dari Thailand, setelah gagal diselundupkan.
"Pangkuy direpatriasi dari Thailand, tahun 2006 lalu, dan menjalani rehabilitasi di pusat rehabilitasi orang utan di Nyaru Menteng," kata CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite, Jumat (28/9).
Dengan begitu, Pangkuy menjalani rehabilitasi di Nyaru Menteng selama 12 tahun. Pelepasliaran Pangkuy, merupakan bagian dari 23 orang utan yang sebelumnya lebih dulu dilepasliarkan di hutan TNBBBR.
"Populasi orang utan di TNBBBBR setelah menjalani rehabilitasi, jadi 106 individu, sejak Agustus 2016 lalu," ujar Jamartin.
"Pangkuy, bagian dari 48 orang utan yang dipulangkan dari Thailand sejak 2006 melalui KLHK, dan dititip rawatkan di Nyaru Menteng. Baru 4 individu di antaranya yang dilepasliarkan. Termasuk Pangkuy sebagai yang keempat," terang Jamartin.
Selain Pangkuy yang berusia 17 tahun, 3 orang utan betina lainnya yang dilepasliarkan adalah Sisil (13), sepasang induk dan anak Clara usia 12 tahun, dan Clarita 1 tahun. Mereka menempuh jalan darat dan sungai selama 10-12 jam, dari Nyaru Menteng ke TNBBBR.
"Menerima dan merawat orang utan hasil repatriasi, yang notabene sempat lama berada di kandang tanpa kesempatan untuk melatih keterampilan dan tidak memiliki perilaku liar, merupakan tantangan besar bagi pusat rehabilitasi," ungkap Jamartin.
"Hal ini dibuktikan dengan minimnya jumlah orang utan dari repatriasi yang bisa kami lepasliarkan. Bahkan setelah lebih dari 10 tahun proses rehabilitasi," jelasnya lagi.
"Sudah lebih dari 4 kali, pemerintah Indonesia melakukan repatriasi (pemulangan kembali ke Indonesia) satwa orang utan dari luar negeri. Seperti dari Thailand, Kuwait, dan Malaysia. Tapi, penyelundupan satwa terus terjadi. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk menutup kran kejahatan ini," kata Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Adib Guawan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca Selengkapnya15 Hewan Langka yang Hanya Ada di Kepulauan Galapagos
Dilansir dari a-z Animal, kondisi terpencilnya pulau-pulau ini memberikan tempat perlindungan bagi spesies endemik termasuk tumbuhan. simak selengkapnya disini!
Baca Selengkapnya170 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Langkat, Ada yang Sakit dan Kelaparan
170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaMengenal Burung Paruh Kodok yang Pandai Berkamuflase, Salah Satu Habitatnya ada di Lereng Gunung Merapi
Berbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Baca SelengkapnyaMirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka
Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca Selengkapnya