Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Modus Taat Pribadi tipu korban, dari air keramat sampai kotak ATM

Modus Taat Pribadi tipu korban, dari air keramat sampai kotak ATM Pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas. ©2016 Merdeka.com/Masfiatur Rochma

Merdeka.com - Praktik penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi satu per satu terbongkar. Tak hanya terjadi di Probolinggo, Jawa Timur, sejumlah warga di daerah yang menjadi korbannya melapor ke polisi.

Padepokan Taat Pribadi ternyata tersebar di sejumlah daerah. Pengikutnya lumayan banyak, satu padepokan ada yang mencapai seratusan orang.

Selama ini, aktivitas di padepokan tak dianggap mencurigakan oleh warga sekitar. Berkedok pengajian, satu per satu orang berdatangan ke padepokan Dimas Kanjeng.

Di tengah pengajian itu, dimulailah percobaan memperkenalkan kemampuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang mampu menggandakan uang. Mereka yang ingin menggandakan uangnya pada Taat Pribadi harus membayar sejumlah mahar.

Mahar yang dimaksud menukarkan sejumlah barang yang disediakan padepokan dengan uang yang akan digandakan.

Seperti yang diceritakan Ida, warga Samarinda yang menjadi korban Dimas Kanjeng. Akibat diimingi uang berlipat ganda, Ida kehilangan uangnya Rp 23,5 juta.

Setelah beberapa saat mengikuti pengajian di padepokan itu, dia ditawarkan ikut penggandaan uang. Sebagai mahar, dia menyetor uangnya secara bertahap melalui sistem transfer dengan besarannya masing-masing Rp 5 juta.

Uang itu kemudian ditukarkan dengan sebuah kotak. Padepokan itu mengistilahkan dengan kotak ATM karena nantinya di dalam kotak akan ada uang hasil penggandaan.

"Janjiin uang bertambah selalu disampaikan saat sesi pengajian. Namun sampai waktu disepakati tak ada tanda-tanda yang bertambah."

"Pelapor membeli 2 kotak itu, disebutkan sebagai mahar masing-masing Rp 5 juta. Dibahasakan kotak itu sebagai ATM Dapur. Total uang yang sudah diserahkan pelapor sekitar Rp 23,5 juta," ujar Kasubbag Humas Polresta Samarinda, Iptu Hardi.

"Dijanjikan setiap istighosah dan pengajian selasa malam Rabu, tinggal selangkah lagi uang ibu akan semakin besar. Jadi, kotak dibawa pulang pelapor. Dengan mengikuti rutin kegiatan-kegiatan, itu dengan sendiri akan bertambah," jelasnya.

Dia mengikuti aktivitas di padepokan itu sejak 2013 hingga 2014. Tujuannya semata-mata hanya untuk mengubah nasib.

"Ikut ini untuk mengubah nasib.Tapi saya tidak tahan dipungut terus. Saya minta kembali uang saja. Total keseluruhan uang yang saya setorkan ada Rp 23,5 juta mas," ungkap Ida saat melapor.

Lain lagi dengan korban Najmiah. Dia menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng mencapai Rp 202 miliar. Uang itu juga disetor bertahap selama lima kali, ada yang ditransfer, ada pula yang dibayarkan tunai.

Tak lama setelah menyetor uangnya, Najmiah mendapat kiriman air sakti yang dikirim dari padepokan. Air sakti itu jadi modus padepokan agar korbannya percaya Dimas Kanjeng bisa menggandakan uang.

Bak jatuh tertimpa tangga. Najmiah malah jatuh sakit usai meneguk air sakti itu.

"Ada kiriman air dibawa suruhan Kanjeng Dimas ke bunda untuk diminum. Tetapi beberapa selang kemudian bunda jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit, setelah beberapa saat dirawat bahkan dibawa ke Singapura, namun bunda akhirnya meninggal dunia," kata anak bungsu Najmiah, Muhammad Nur Najmul di kediamannya, Jalan Sunu blok K/10, Tallo, Makassar kemarin.

Saat dibawa ke rumah sakit di Makassar, Najmiah didiagnosa maag. Tidak puas dengan hasil medis tersebut, keluarga lantas membawa korban berobat ke Singapura.

"Dokter di sana mengatakan tidak apa-apa. Tetapi sewaktu masuk ICU sudah mulai terlihat keanehan, dari tangan terlihat mulai kehitaman dan lama kelamaan sampai pada kukunya terlihat hitam pekat," kata anak bungsu Najmiah, Muhammad Nur Najmul di kediamannya, Jalan Sunu blok K/10, Tallo, Makassar kemarin.

Najmul menduga kondisi kesehatan ibundanya tersebut berhubungan dengan air yang dikirim oleh VJ, orang suruhan Dimas Kanjang. Kendati demikian dirinya tidak tahu persis berapa kali menerima air tersebut.

Kini Taat Pribadi sudah mendekam di tahanan terkait kasus pembunuhan dan penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng. Di sejumlah daerah, polisi sudah membuat pos pengaduan bagi warga yang menjadi korban penipuan padepokan Dimas Kanjeng.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang

Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.

Baca Selengkapnya
Saldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini

Saldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini

Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.

Baca Selengkapnya
Identitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati

Identitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati

Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap Identitas 6 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang

Terungkap Identitas 6 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang

Awalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.

Baca Selengkapnya
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Aksi Ganjal ATM Tepergok, Pencuri Dikepung dan Dikurung Warga di Ruangan ATM

Aksi Ganjal ATM Tepergok, Pencuri Dikepung dan Dikurung Warga di Ruangan ATM

Aksi pelaku langsung mengundang amarah warga sekitar berujung pengurungan di ruangan ATM.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang

Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang

Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.

Baca Selengkapnya
Pakai Password Tanggal Lahir, Kartu ATM Majikan di Jaksel Dikuras Pembantu

Pakai Password Tanggal Lahir, Kartu ATM Majikan di Jaksel Dikuras Pembantu

Pelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.

Baca Selengkapnya