Kubu Novel Sebut Pembentukan Satgas Untuk Siapkan Jawaban Jokowi di Debat Capres
Merdeka.com - Kuasa Hukum Novel Baswedan, Haris Azhar menilai tim satgas pengungkapan kasus kliennya tersebut dibentuk hanya untuk mempersiapkan jawaban dalam debat Capres Joko Widodo (Jokowi), Kamis (17/1) mendatang.
"Cuma mau nyiapin jawaban Jokowi, bahwa Jokowi kan narasinya enggak bisa panjang, napasnya panjang narasi pendek. Dia nanti akan bilang ada pertanyaan dari Sandiaga Uno kasus Novel. Dia akan jawab, kami sudah membuat tim untuk menindaklanjuti kasus Novel TGPF anggota 58 orang. Sudah jawab itu doang kaya preskon," katanya di kantor MMD Initiative, Jakarta Pusat, Senin (14/1).
Dalam pembentukan ini, tim dibentukan berdasarkan rekomendasi dari Komnas HAM. Haris menduga, Komnas HAM akan dijadikan 'kambing hitam' dari pihak Istana.
"Menurut saya itu yang saya sesalkan juga dari laporan Komnas HAM. Lapor ke presiden dan atau bikin tim sendiri, karena laporan Komnas HAM kan menyatakan kalau polisi juga punya kelemahan dalam selesaikan kasus ini. Kan aneh Komnas HAM menemukan proses ini bertele-tele yang berarti nunjuk hidung polisi, tapi kok malah diberikan ke polisi. Iya kan, tapi ini kan kalau baca situasi saat ini ini modus pihak Istana aja rekomendasi Komnas HAM kambing hitamkan Komnas HAM," bebernya.
Sehingga, lanjutnya, tak dapat dipungkiri kalau tim itu dibuat biar Jokowi mempunyai pegangan apabila ditanya soal kasus Novel.
"Tapi any way ini mah cuma nyari jawaban doang buat Jokowi debat Kamis," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi membantah pembentukan tim gabungan pengungkapan kasus Novel Baswedan adalah strateginya menghadapi debat Pilpres 2019. Jokowi menegaskan pembentukan tim gabungan merupakan rekomendasi dari Komnas HAM.
"Itu rekomendasi dari Komnas HAM yang keluar seingat saya di pertengahan Desember, 21 Desember sudah keluar rekomendasi Komnas HAM itu. Itu rekomendasi Komnas HAM, hati-hati," ujar Jokowi di BKPM Gatot Subroto Jakarta Selatan, Senin (14/1).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Kritik Debat Ketiga, Pengamat: Capres Harusnya Mandiri Pertahankan Ide dan Argumentasinya
Jokowi nilai debat capres ketiga justru serang pribadi tak bahas substansi
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres
Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies
"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Pastikan Tidak Ubah Format Debat Capres Meski Dikritik Jokowi
Debat sudah berlangsung sebanyak tiga kali dan menjadi kesepakatan sampai debat terakhir.
Baca SelengkapnyaDi Sidang MK, Bawaslu Klaim Tak Temukan Pelanggaran Jokowi Bagi-Bagi Bansos di Jateng
Saksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaJK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda
JK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaGus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
Jokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya