Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPK siap koordinasi dengan tim pemantau bongkar mandeknya kasus Novel Baswedan

KPK siap koordinasi dengan tim pemantau bongkar mandeknya kasus Novel Baswedan KPK dan Komnas HAM pantau kasus Novel Baswedan. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif berharap banyak dengan tim bentukan Komnas HAM untuk mendorong aparat penegak hukum segera mengungkap pelaku penyerang Novel Baswedan. Tim pemantau kasus Novel melaporkan rencana kerja ke KPK di Gedung Merah Putih hari ini.

Ketua tim pemantau kasus Novel Baswedan, Sandrayati Moniaga bersama dua anggotanya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dan Bivitri Susanti bertemu langsung dengan lima orang pimpinan KPK.

"KPK sangat berharap tim pembentukan paripurna Komnas HAM dapat membantu kerja-kerja di kepolisian agar bisa lebih cepat untuk mendapat penyerang Novel Baswedan," ujar Laode saat konferensi pers, Jumat (16/3).

KPK mengapresiasi dengan dibentuknya tim tersebut. Laode mengatakan, pihaknya siap memberikan bantuan kepada tim untuk penyelidikan terhadap mandeknya kasus ini. Dia berharap hasil rekomendasi nanti bisa membantu kepolisian untuk segera mengungkap sang pelaku.

"Kami sepakat dengan tim dari Komnas HAM, bahwa mudah-mudahan tadi dari informasi, mudah-mudahan tiga bulan ini bisa berikan rekomendasi yang baik, baik untuk KPK maupun Polri," kata Laode.

Tim ini, menurut Laode, akan sangat membantu kerja penyidik gabungan KPK dan kepolisian yang telah berjalan. Mereka bisa menjadi objek tim pemantau untuk dimintai keterangan.

"Tim itu akan menjadi partner dengan tim yang dibentuk Komnas HAM," kata dia.

Anggota tim pemantau dari unsur masyarakat, Bivitri Susanti mengatakan sebentar lagi, tepatnya pada 11 April mendatang, genap setahun peristiwa penyiraman air keras itu terjadi. Dia sebagai unsur masyarakat juga ingin kasus ini segera selesai. Maka itu, tim akan fokus bekerja agar bisa mengungkap pelaku dibalik peristiwa yang menciderai mata penyidik senior itu.

"Fokus kita semua bagaimana caranta supaya pelaku utama tertangkap, terungkap lah minimal," kata dia.

Tim pemantau dibentuk usai memparipurnakan laporan istri Novel, Rina Emilda pada Februari lalu. Tim dikepalai Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM Sandrayati Moniaga, dengan anggota; Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. Serta unsur masyarakat, yaitu; Franz Magnis Suseno, Abdul Munir Mulkhan, Alissa Wahid dan Bivitri Susanti.

Ketua tim, Sandrayati Moniaga mengatakan tim bergerak untuk mendalami mengapa kasus penyerangan tak kunjung terungkap. Tim bekerja selama 3 bulan dari rapat paripurna dan menghasilkan rekomendasi kepada pihak yang berwenang.

"Yang diadukan adalah terhentinya proses penyelidikan. Kami melihat proses, kenapa prosesnya terhenti sekian lama? Kami tidak menyelidiki pokok perkara dan penyerangan karena itu ranah polisi," tuturnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewas Jatuhkan Sanksi Berat Koordinator Kamtib Rutan KPK, Terbukti Terima Suap

Dewas Jatuhkan Sanksi Berat Koordinator Kamtib Rutan KPK, Terbukti Terima Suap

menjatuhkan vonis terhadap Koordinator Kamtib rutan KPK, Sopian Hadi dengan sanksi etik berat

Baca Selengkapnya
Tak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP

Tak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP

Kedua pengaduan itu telah dilaporkan ke Bawaslu RI pada 19 Februari 2024 dan dibalas pada 22 Februari 2024, dengan status laporan tidak memenuhi syarat materil.

Baca Selengkapnya
Sosok Basaria Panjaitan, Perempuan Pertama Asal Batak yang Terpilih Jadi Komisioner KPK

Sosok Basaria Panjaitan, Perempuan Pertama Asal Batak yang Terpilih Jadi Komisioner KPK

Wanita tangguh asal Batak ini telah menuai prestasi di kancah hukum Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK Ungkit Penahanan Mantan Direktur PT Bukaka Sofiah Balfas

Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK Ungkit Penahanan Mantan Direktur PT Bukaka Sofiah Balfas

JK menyebut laporan tersebut bisa terkait kepentingan politik.

Baca Selengkapnya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN

Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Ketua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan

Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.

Baca Selengkapnya
Hasil Akhir Seleksi PPPK Diumumkan, Ini Dokumen Penting yang Harus Diunggah

Hasil Akhir Seleksi PPPK Diumumkan, Ini Dokumen Penting yang Harus Diunggah

Adapun penyampaian kelengkapan dokumen dan pengisian Daftar Riwayat Hidup dapat dilakukan pada tanggal 16 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Polisi Balok Satu Tipu Teman SMA Janjikan Proyek Pengerasan Jalan, Kerugian Rp225 Juta

Polisi Balok Satu Tipu Teman SMA Janjikan Proyek Pengerasan Jalan, Kerugian Rp225 Juta

Ketua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.

Baca Selengkapnya