Korban sodomi Kepala Kemenag tak lapor takut tak naik kelas
Merdeka.com - Kasus sodomi terhadap santri Pondok Pesantren Al-Fatah, Lahat yang dilakukan Kepala Kemenag Pagaralam, Sumatera Selatan, RF, terungkap setelah salah satu orangtua korban melapor ke polisi. Saat ini ada lima korban yang mengalami perlakuan serupa dan tidak menutup kemungkinan bakal terus bertambah.
Berdasarkan informasi yang diterima merdeka.com, kelima korban yang berjenis kelamin laki-laki itu awalnya tidak berani membuka aib pimpinannya lantaran takut tidak naik kelas. Setelah didesak orangtua, korban akhirnya mengaku disodomi oleh tersangka.
Seluruh korban merupakan siswa kelas satu dan dua SMP di pesantren tersebut. Kadang, mereka diajak tersangka keluar kota bila ada kegiatan.
Kasat Reskrim Lahat AKP Hidayat Amin mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan lidik terhadap kasus tersebut. Sebab, tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain yang belum terungkap.
"Kita berjanji akan mengusut tuntas kasus ini, termasuk jika ada korban lain yang belum melapor," kata Amin, Rabu (7/5).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaBegini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnya