Kepala BNPT Sebut Fatayat NU Berperan Penting Tekan Paham Radikal
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Fatayat NU berperan sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk menekan berkembangnya paham ideologi radikal yang berujung pada tindakan terorisme. Hal itu disampaikan Boy Rafli pada acara Sarasehan Kebangsaan BNPT RI bersama Forum Daiyah Fatayat (Fordaf) NU Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Bandung.
“Fatayat NU tentu sebagai dai'yah-dai'yah yang berada di tengah-tengah masyarakat yang sehari-hari bertemu masyarakat pada level RT/RW, desa/kelurahan dan kecamatan diharapkan menjadi pelopor dalam membangun atau memelihara semangat spiritual Islam yang senantiasa menyandingkan dengan semangat nasionalisme dan semangat kebangsaan,” ujar Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulis dilansir Antara, Selasa (29/12).
Menurut Boy, hal tersebut adalah sebagai bentuk bela negara umat Islam yang nyata-nyata bela negara itu adalah hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam konstitusi negara, yaitu Undang Undang Dasar (UUD) 1945.
“Jadi ada kontrak kebangsaan yang tidak bisa dihindari. BNPT lebih banyak sebagai fasilitator dengan semua pihak untuk mengajak kepada semua pihak untuk terus meningkatkan kepedulian yang ditunjukkan. Karena biar bagaimanapun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI ) ini tidak boleh terganggu dari masa ke masa,” ujar mantan Waka Lemdiklat Polri ini.
Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan, selama ini radikalisme dan terorisme selalu mengatasnamakan agama Islam dalam menyebarkan pahamnya. Padahal Islam sendiri mengajarkan kasih sayang. Mereka para teroris radikalis juga sering menyerang simbol-simbol negara. Kegiatan mereka bertentangan dengan hukum negara dan Islam itu sendiri.
“Para pendahulu kita, para pendiri negara, para kiai dan ulama serta santri yang turut serta berjuang mendirikan negara. Kecintaan terhadap Tanah Air adalah sebagian dari iman. Beliau-beliau jelas jelas mewariskan empat pilar berbangsa dan bernegara, seperti yang kita kenal. UUD 1945, NKRI, Bhinekka Tunggal Ika dan Pancasila, hingga kita bisa hidup rukun dan damai dalam bingkai toleransi,” ujarnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid menjelaskan bahwa kerja sama antara BNPT dengan Fatayat NU Jawa Barat bernilai strategis. Karena ini adalah bagian daripada pelaksanaan amanah Undang-Undang No.5 tahun 2018 tentang penanggulangan terorisme.
Ketua Forum Daiyah (Fordaf ) Fatayat NU Provinsi Jawa Barat Hj Yenni Ainul Widad menyampaikan bahwa pihaknya juga akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan yang ada untuk sama-sama bersinergi mencegah berkembangnya paham radikal teroris di masyarakat.
Ia menyebut hal tersebut akan ditempuh dalam tiga program, yakni pengkaderan bagi para calon da’iyah, program nyantri keren bagi masyarakat umum dan melakukan silaturahmi da’iyah.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan BNPT: Budaya Patriaki Beri Andil Penyebaran Paham Radikal pada Perempuan
Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca Selengkapnya15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua MA Ingatkan Warga Peradilan Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Syarifuddin menyebut, para pejabat MA juga saling mengingatkan untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaNiat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaPBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu
fanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta di Balik Penganiayaan Anggota TNI terhadap Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Aksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaKerelaan Hati Masyarakat Lepaskan Tanahnya untuk Konsolidasi Tanah Sebagai Solusi Konflik
Menteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca SelengkapnyaKetua DPD NTB Sampaikan Keluhan Warga, AHY Janji Benahi Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan
IJU mengamini, masalah bidang kesehatan masih menjadi problem serius di NTB. Khususnya soal stunting dan infrastruktur kesehatan.
Baca Selengkapnya