Kemenkes: 1.163 Orang dari Luar Negeri Positif Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Pemerintah melakukan pengawasan ketat terhadap warga negara asing (WNA) maupun warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri sejak akhir Desember 2020. Setiap WNA dan WNI masuk ke Indonesia melalui jalur udara dan laut wajib menunjukkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) negatif Covid-19.
Setelah tiba di Tanah Air, mereka juga wajib menjalani pemeriksaan PCR kembali. Pengawasan ketat tersebut berhasil menjaring ribuan kasus positif Covid-19 dari luar negeri.
Kasubdit Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih menyebut, tercatat ada 1.163 kasus positif Covid-19 dari luar negeri yang ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR.
Data ini merupakan hasil penjaringan sejak 20 Desember 2020 hingga 17 Februari 2021. "Sudah ada 1.163 positif Covid-19 yang kami lakukan pemeriksaan yang semuanya WNA dan WNI membawa hasil PCR negatif," katanya dalam talkshow yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (18/2).
Temuan serupa juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan laporan yang masuk, kata Benget, ada 433 orang dari luar negeri positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR di Surabaya. Padahal, mereka sudah membawa surat hasil tes PCR negatif.
"Kemudian di Batam kurang lebih 300 orang positif dari perjalanan laut walaupun mereka sudah membawa hasil PCR negatif," sambungnya.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, banyaknya WNA dan WNI dari luar negeri baru terdeteksi terinfeksi Covid-19 saat tiba di Indonesia karena berada dalam masa inkubasi selama di negara asal. Akibatnya, saat menjalani tes PCR di negara asal, mereka negatif Covid-19.
"Karena masa inkubasi tersebut, maka dengan cara adanya skrining tersebut memastikan bahwa yang negatif adalah negatif, kalau positif waktu itu belum terdeteksi karena masa inkubasinya masih berjalan. Karena menggunakan PCR ini baru efektif sekitar hari ketiga, keempat dari infeksi penularannya. Maka dia akan terjaring pada saat di Indoensia dites," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya