Kehabisan uang saat kabur, geng Hello Kitty serahkan diri ke polisi
Merdeka.com - Salah seorang pelaku kasus penganiayaan terhadap LA (18), siswi salah satu SMA di Yogyakarta, menyerahkan diri ke Polres Bantul, Minggu (5/4). Anggota geng Hello Kitty berinisial RS (16) ini datang ke polres Bantul ditemani kedua orang tuanya.
Kapolres Bantul AKBP Surawan saat dikonfirmasi mengatakan, warga Condongcatur, Depok, Sleman itu menyerahkan diri setelah kabur ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Pelaku kembali ke Yogyakarta dan menyerahkan diri setelah kehabisan uang.
"Karena kehabisan bekal uang lalu pulang ke Yogya sekitar lima hari lalu," kata Surawan, Selasa (7/4).
Dalam kasus penganiayaan terhadap LA, RS merupakan pelaku yang menjemput LA dari Nologaten lalu membawa ke Saman, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Di sanalah LA disekap di indekos dan dianiaya dengan cara memasukkan botol bir yang dilumuri lotion dan lem ke dalam kemaluan LA.
"Saat ini pelaku kami tahan di LP Wirogunan bersama pelaku lainnya," ujarnya.
Sampai saat ini masih ada tiga pelaku lainnya yang menjadi buronan polisi. Ketiga pelaku tersebut Dena Titiratih yang merupakan otak penganiayaan, Candra Kurniawan dan Putri Diandra.
"Kami masih terus memburu pelaku lainnya, kalau sudah tertangkap pasti kami akan beritahu," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengakui bahwa ia merupakan kurir dan sabu tersebut milik seorang pria berinisial AB.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaGathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaDemi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnya