Jufrianto tewas usai ditangkap polisi, keluarga lapor Propam
Merdeka.com - Jufrianto (31), penadah motor tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya usai ditangkap Polres Luwu. Sebelumnya dia ditangkap Rabu, (30/3). Polisi menyampaikan ke pihak keluarga kalau bapak satu anak itu meninggal karena sakit.
Namun pihak keluarga tidak tinggal diam setelah melihat sejumlah luka tersebut yang menurutnya itu tanda-tanda ada indikasi kematian tidak wajar sehingga menanyakan ke pihak dokter. Dokter pun menyampaikan kalau jenazah Jufrianto diterima sudah dalam kondisi meninggal dunia, tubuhnya sudah kaku.
Pada Selasa (5/4), jenazah Jufrianto masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar setelah malam kemarin diberangkatkan dari Kabupaten Luwu karena pihak keluarga bersikeras mencari penyebab kematian Jufrianto melalui autopsi.
"Sebenarnya kemarin malam sudah mau diautopsi, tapi keluarga sepakat untuk menunda dulu hingga hari ini karena kita ingin ada keluarga kami yang juga seorang dokter ikut menyaksikan proses autopsi itu agar kebenaran hasil autopsi lebih meyakinkan," tutur Sugeng, warga Desa Padang Subur, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu.
Hanya saja, ujarnya, ternyata malam ini autopsi ditunda lagi karena kerabat yang seorang dokter sementara ada tugas di luar kota.
Selain autopsi jenazah, keluarga Jufrianto juga mencoba cari kepastian dengan melaporkan kasus itu ke Propam Polda Sulsel. "Kita laporkan ke Propam tadi siang, Selasa (5/4), karena adanya indikasi kematian tidak wajar. Kami menduga ada kesalahan prosedur dari polisi yang menangani kasus ini," tutur Sugeng.
Ditambahkan, pernyataan pihak kepolisian di Luwu yang berbeda-beda soal penyebab kematian Jufrianto semakin menguatkan kalau ada hal yang tidak beres. Sebelumnya di media online lokal menyebutkan kalau Jufrianto meninggal dunia karena jantung, lalu keesokan harinya sebut karena ginjal dan mag. Padahal Jufrianto tidak punya riwayat penyakit jantung dan ginjal. Kalau mag, memang diderita Jufrianto tapi bukan mag akut yang bisa membawa kematian.
"Kalau mag akut itu, orang sudah tidak bisa kerja keras sementara kakak saya ini pekerja keras di kebun dan kerja bangunan," kata Sugeng lagi.
Sementara Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Pudji Hartanto Iskandar saat dikonfirmasi membenarkan soal tewasnya Jufrianto ini. Kata dia, laporan yang diterimanya dari Kapolres Luwu bahwa pelaku itu mengeluh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit. Kalau disebut banyak luka di tubuhnya, sampai Jufrianto meninggal dunia, Pudji mengatakan, biar hasil autopsi yang membuktikan penyebab kematiannya sebenarnya apa.
Ditanya soal pihak keluarga Jufrianto menunda autopsi karena menginginkan ada keluarga yang juga seorang dokter harus dilibatkan, menurut Pudji, itu artinya dokter di RS Bhayangkara tidak dipercaya. Padahal mereka itu sudah disumpah.
"Yang penting prinsipnya begini, kita tunggu saja hasil autopsinya nanti. Apakah ada kekerasan, penganiayaan yang membawa kematian atau tidak," tandas Irjen Polisi Pudji Hartanto Iskandar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaAwalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaDitemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaKebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri
Petugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaBeda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca Selengkapnya