Merdeka.com - Jelang Pilgub DKI putaran kedua, Polresta Surakarta beserta jajarannya menggelar apel siaga. Tujuannya untuk menjaga kondisi dan stabilitas keamanan di Surakarta.

"Sesuai instruksi Kapolri, tak hanya Jakarta yang harus bersiaga pengamanannya jelang Pilkada DKI Jakarta. Tapi Solo juga diminta bersiap untuk mencegah jika terjadi gangguan keamanan," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Asdjima'in di Solo. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (19/9)

Kesiapsiagaan jajaran keamanan di Kota Solo itu terkait dengan posisi Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi kandidat pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Menurutnya, gangguan itu patut diwaspadai.

"Kondisi inilah yang diwaspadai aparat keamanan karena sangat mungkin ada pihak-pihak yang ingin membuat suasana keamanan Kota Solo menjadi tidak kondusif. Mari kita jaga komitmen Solo sebagai kota aman dan damai," katanya.

Apel siaga pengamanan itu berlangsung di lapangan parkir selatan Stadion Manahan Solo, pagi tadi. Apel diikuti sekitar dua ribu personel gabungan dari Polri dan TNI. Mereka antara lain berasal dari Polresta Surakarta, Korem 074 Warastratama, Denpom IV/4, Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, dan Brimobda Detasemen C.

Beberapa pasukan mengenakan seragam lengkap yakni helm tempur, rompi antipeluru, dan senjata laras panjang. Kendaraan water canon, mobil gegana dan sejumlah kendaraan tempur lain juga dikerahkan. Apel siaga itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy).

"Ada dua hal lain yang menjadi perhatian dalam apel tersebut selain Pilkada DKI Jakarta, juga adanya aksi demonstrasi dari para buruh serta unjuk rasa penolakan terhadap 'Innocence of Moeslem' yang juga terjadi di beberapa daerah," kata Asdjima'in.

Meski demikian, dia memastikan tidak ada lokasi di Kota Solo yang dianggap rawan gangguan keamanan.

"Semua masih aman, tetapi juga harus tetap siaga," katanya.