Ini kronologi polisi bentak-bentak di Transjakarta versi Mabes Polri
Merdeka.com - Kabag Penum Mabes Polri Kombes Rikwanto mengatakan, kejadian anggota Polantas Polda Metro Jaya bela pemotor dan salahkan Transjakarta diawali dengan insiden kecelakaan kecil. Menurut dia, Transjakarta yang sarat penumpang itu menyenggol motor di Semanggi.
"Sepeda motor lapor polisi, kemudian (Transjakarta) dikejar dan dihentikan. Akan ditanyakan surat tidak diberi," kata Rikwanto di Mabes Polri, Kamis (26/3).
Dia melanjutkan, dalam kasus tersebut masyarakat melihat sebuah hambatan perjalanan mereka. Tidak tahu menahu kondisi awal kenapa polisi menghentikan Transjakarta tersebut. Rikwanto juga menjelaskan akhirnya polisi tidak jadi menilang sopir Transjakarta itu.
Polisi akan mengusut lebih lanjut. Jika ternyata motor itu yang melanggar karena masuk jalur busway, tentu akan dikenai sanksi.
"Motor tentu dilarang masuk jalur busway," katanya.
Sebelumnya, di situs berbagi video Youtube beredar rekaman polisi membentak sopir Transjakarta dan penumpang. Video berdurasi 1:34 menit itu membuat masyarakat geram.
Dalam video itu menceritakan seorang polisi lalu lintas malah menyalahkan sopir Transjakarta karena senggolan dengan motor yang melintas busway. Padahal jelas-jelas pemotor dilarang melewati jalur Transjakarta.
Para penumpang di dalam Transjakarta itu pun geram. Mereka meneriaki polisi kalau motor yang salah.
"Bapak ibu mohon maaf, saya ini roda dua, ini roda empat," kata pemotor itu.
"Tapi bapak salah terobos jalur busway dan nggak pake helm," teriak penumpang.
"Oke oke sabar-sabar," kata pemotor itu.
Penumpang semakin gerah dengan ulah polisi dan pemotor itu. Namun dengan lantang, polisi itu tiba-tiba membentak-bentak dan seakan berhak untuk menentukan siapa yang salah antara pemotor dengan sopir Transjakarta.
"Saya berhak, saya berhak, saya berhak!," teriak Polantas itu dengan keras kepada penumpang.
"Saya petugas di sini saya berhak, ayo semua turun, saya berhak, saya alihkan," teriak polisi itu lagi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini kronologi belasan motor terjebak di tengah rel kereta di karawang yang menegangkan.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Selatan membeberkan kronologi Panca Darmansyah (40) membunuh empat anaknya dengan sadis di rumahnya, Jagakarsa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa maut itu terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk mengurai kemacetan yang hingga kini masih terjadi, polisi saat ini tengah melakukan sistem Contraflow.
Baca SelengkapnyaAksi pemotor ini sangat membahayakan keselamatan dan menyebabkan perjalanan TransJakarta terhambat.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi keributan pemotor dan sekuriti di jalan Prof. Dr. Satrio, Setiabudi
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena saat kejadian bus hanya berisi sopir dan kernet.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaPolda Banten tidak menerapkan contra flow, itu karena arus kendaraan yang mengarah ke Jakarta harus tetap dibuka
Baca Selengkapnya