IAKMI: Relaksasi PSBB akan Memicu Gelombang Kedua dan Ketiga Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah berencana melakukan relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra memprediksi relaksasi bisa memicu terjadinya gelombang kedua dan ketiga penyebaran Covid-19.
"Bisa gelombang kedua dan ketiga," katanya kepada merdeka.com, Minggu 17/5).
Data pada 16 Mei 2020 kemarin saja, kasus terkonfirmasi positif Corona di Indonesia telah mencapai angka 16.496 pasien. Korban meninggal akibat virus corona sebanyak 1.076 orang.
Hermawan menyebut, dari data tersebut menunjukkan gelombang pertama penyebaran Covid-19 belum bisa diselesaikan dengan baik.
"Jangankan kita berpikir nanti menghadapi gelombang kedua dan ketiga. Gelombang pertama saja ini kita sudah kewalahan dan kita tidak siap. Ini kan masih dalam gelombang pertama," ujarnya.
Dia khawatir Indonesia tak bisa melewati masa pandemi Corona gelombang pertama ini. Apalagi jika relaksasi PSBB dilakukan, maka jumlah korban pada gelombang kedua dan ketiga Covid-19 tak bisa dikendalikan.
"Pada prinsipnya relaksasi ini kan variabelnya sangat dinamis. Orang dibiarkan terbuka gini, ya kita harus siap-siap menyebut tahun ini dengan istilah die year with Covid-19," tutup Hermawan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya