Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hingga hari ini, baru 2 korban AirAsia yang menerima klaim asuransi

Hingga hari ini, baru 2 korban AirAsia yang menerima klaim asuransi Keluarga korban AirAsia di Juanda. ©2014 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Hingga dua bulan lebih sejak AirAsia QZ 8501 dinyatakan mengalami kecelakaan pada 28 Desember 2014 lalu, baru dua penumpang yang sudah menerima asuransi secara penuh. Padahal, hingga saat ini, sudah ada 93 korban yang sudah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Ini sempat diungkap Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widiyatmoko usai pertemuan tertutup antara Basarnas dengan keluarga korban di Gedung Mahameru Polda Jawa Timur, Selasa (3/3).

Sayangnya, Sunu enggan menyebut identitas dua keluarga korban AirAsia yang sudah menerima klaim asuransi tersebut. "Ada dua penumpang yang sudah menerima. Mereka dari keluarga yang berbeda," katanya.

Dia menjelaskan, klaim asuransi bagi korban akan dicairkan, apabila persyaratan administrasi sudah lengkap diserahkan oleh pihak keluarga korban.

"Untuk masalah pencairannya tidak ada kendala. Asalkan syarat administrasinya terpenuhi. Salah satunya surat keterangan ahli waris. Dan untuk bisa mendapat surat ini, diperlukan surat keterangan kematian," lanjutnya.

Kata dia, bagi penumpang yang hingga saat ini belum ditemukan, diharapkan pihak Polda Jawa Timur bisa mengeluarkan surat kematian, untuk kemudian digunakan pihak keluarga mengurus surat keterangan ahli waris dari pengadilan negeri.

"Teknis pencairan asuransinya, ketika semua syarat administrasi sudah terpenuhi, pihak keluarga penumpang bisa langsung menelepon kami, agar klaimnya bisa segera cair. Total nominal yang diterima masing-masing penumpang, yaitu Rp 1,25 miliar," papar dia.

Diakui Sunu, ada pihak keluarga penumpang yang memang mengalami kesulitan mendapatkan dokumen administrasi ini. Sebab, penumpang AirAsia QZ 8501 yang mengalami peristiwa nahas pada 28 Desember 2014 itu, rata-rata satu keluarga, sehingga hanya mereka (korban) yang tahu keberadaan dokumen yang dibutuhkan.

"Karena rata-rata yang menjadi penumpang pesawat itu satu keluarga, jadi pihak keluarga terdekat atau pihak yang dinyatakan sebagai ahli waris tidak mengetahui. Dokumen itu hanya diketahui oleh si penumpang. Karenanya, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk dokumen-dokumen yang dibutuhkan itu," tandas dia.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023

Naik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023

Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.

Baca Selengkapnya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya

Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya

AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati! Tidak Semua Korban Kecelakaan Lalu Lintas Bisa Klaim Asuransi, Ini Alasannya

Hati-Hati! Tidak Semua Korban Kecelakaan Lalu Lintas Bisa Klaim Asuransi, Ini Alasannya

Tidak semua korban kecelakaan lalu lintas bisa mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.

Baca Selengkapnya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.

Baca Selengkapnya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.

Baca Selengkapnya
Tiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah

Tiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah

Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.

Baca Selengkapnya