Habib Rizieq: Umat Islam harus proaktif menjaga & merawat Pancasila
Merdeka.com - Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq mengatakan, umat Islam harus ikut proaktif dalam menjaga Pancasila. Hal itu disampaikan dia saat menjadi salah satu pembicara dalam simposium 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi lain' di Jakarta.
Rizieq menegaskan, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang menganut asas ketuhanan, dan jangan sampai diselewengkan dengan tafsiran yang menyesatkan.
"Pancasila menganut ideologi (sila) yang pertama, sehingga tidak bertentangan dengan Islam, dan harus diasuh," ujar Rizieq di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (1/6).
"Maksudnya, umat Islam harus ikut proaktif dalam menjaga, merawat dan memelihara Pancasila, agar jangan sampai ditafsirkan dalam tafsir yang diselewengkan," katanya menambahkan.
Rizieq mengatakan, dirinya tidak sepakat dengan pemahaman bahwa Pancasila sebagai pilar negara. Menurutnya, Pancasila harus dijadikan sebagai dasar negara Indonesia.
Dirinya menegaskan, Pancasila harus berdiri atas dasar ketuhanan yang maha esa, sehingga merepresentasikan Indonesia sebagai negara tauhid dan bukan negara ateis.
"Saya tidak sepakat kalau ada yang mengatakan Pancasila itu pilar negara. Pancasila itu adalah dasar negara," ujar Rizieq.
"Andaikata ada kelompok-kelompok yang tetap ngotot mengampanyekan (Pancasila sebagai) 4 pilar sebagaimana yang mereka sampaikan, seluruhnya harus terus berdiri atas dasar ketuhanan yang maha esa. Indonesia adalah negara tauhid, bukan negara ateis," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Aris, kunjungan Megawati itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Baca SelengkapnyaBPIP juga melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaPAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca Selengkapnyahakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca Selengkapnya