Fakta-fakta Ledakan di Monas yang Lukai Dua Anggota TNI
Merdeka.com - Ledakan terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (3/12) pukul 07.40 pagi. Akibatnya, dua orang mengalami luka dan sudah dibawa ke rumah sakit Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Belum diketahui penyebab ledakan tersebut. Berikut fakta-fakta soal ledakan di Monas:
Dua Anggota TNI Terluka
Ledakan di Monas melukai dua anggota TNI. Keduanya bernama Serka Fajar dan Prada Gunawan. Korban kini dirawat di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Dikabarkan, ledakan terjadi saat ada aktivitas olahraga lari pagi.
"Ada banyak olahraga di situ. Bukan hanya TNI, ada juga masyarakat," kata Kapendam Jaya Letkol Czi Zulhandrie S Mara, Selasa (3/12).
Ledakan Dekat Kementerian Dalam Negeri
Ledakan terdengar di kawasan Monas dekat Kementerian Dalam Negeri. Hingga saat ini, jalur menuju Istana Negara tetap ditutup.
Belum diketahui penyebab ledakan tersebut. Menurut informasi, ledakan disebabkan karena ponsel. Namun ada pula yang menyebutkan ledakan bersumber dari granat asap. Hingga saat ini, polisi masih mencari tahu penyebabnya.
Simpang Siur Penyebab Ledakan di Monas
Polisi menyebut sumber ledakan berada di dalam Monas. Diduga, ledakan berasal dari handphone digunakan pengunjung.
"Terjadi ledakan yang diduga HP," ujar salah seorang polisi.
Selain itu, ada pula yang mengatakan ledakan disebabkan dari granat asap. Hal itu disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy.
"(Ledakan) ini diduga granat asap yang meledak. Sementara hasil temuan tim lapangan adalah granat asap," kata Irjen Gatot Eddy, Selasa (3/12).
Polisi di Lokasi Lakukan Olah TKP
Polisi dan TNI langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Garis polisi juga telah dipasang.
"Sedang olah TKP," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung kepada merdeka.com, Selasa (3/12).
Polisi menduga granat asap menjadi penyebab ledakan tersebut. Namun belum diketahui pelaku pelemparan granat. Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan petugas masih melakukan pendalaman. petugas masih melakukan pendalaman. Petugas juga sudah menyisir lokasi dan memastikan tidak ada benda atau barang berbahaya.
"Itu kita akan minta keterangan saksi di TKP. Kita akan kumpulkan informasi dari keterangan saksi, saksi dari orang-orang, TKP dan korban itu sendiri, jadi mungkin sore atau besok kita baru tanyakan ke korban bagaimana dapat granat asap itu," kata Gatot.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Leo juga tampak memberi selamat pada kekasihnya yang sudah resmi menjadi anggota TNI.
Baca SelengkapnyaYN sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit usai merasakan nyeri hebat di kepala setelah penganiayaan itu dan akhirnya tewas.
Baca SelengkapnyaPara prajurit diharuskan melawan bocah-bocah kecil yang tinggal di sekitar kampung asrama. Lantas bagaimana momen keseruan bermain layangannya?
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaGudang amunisi milik Kodam Jaya di Kampung Parung Pinang, Ciangsana, Bogor mengalami ledakan.
Baca SelengkapnyaMomen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.
Baca Selengkapnya