DPR Ajak Parlemen Negara ASEAN Bersinergi Berantas Penyalahgunaan Narkoba
Merdeka.com - DPR RI telah melaksanakan Sidang ke-6 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs atau Dewan Penasehat Perkumpulan antar Parlemen ASEAN terkait Obat-Obatan Berbahaya (AIPACODD), yang berlangsung pada 30-31 Mei 2023 di Lido, Kabupaten Bogor.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua Parlemen dan Anggota Parlemen se-ASEAN (AIPA) untuk mengintegrasikan upaya pemberantasan terhadap penyalahgunaan narkoba di kawasan Asia Tenggara.
Hadir sebagai delegasi DPR RI, Anggota Badan Kerja Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin ajak parlemen ASEAN untuk memberantas penyalahgunaan narkoba guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Perekonomian dunia dan kawasan saat ini masih dipengaruhi dampak pandemi dan tensi geopolitik yang terus menguji ketahanan kita. Sehingga, upaya untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif menjadi semakin penting. Karena dengan demikian kita mampu memastikan pertumbuhan ekonomi terjadi secara merata, baik di dalam negeri masing-masing maupun antar negara sahabat di kawasan ASEAN,” ungkap Puteri yang juga didapuk sebagai Moderator dalam sesi Diskusi Panel dengan tema “Supporting Inclusive Economic Growth through Drug-Free ASEAN”, Selasa (30/5).
Lebih lanjut, Puteri juga menyinggung keterkaitan antara upaya pemberantasan narkoba dan dampaknya pada strategi pertumbuhan ekonomi.
“Kesenjangan pertumbuhan ekonomi ini juga ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya penyalahgunaan dan perdagangan narkoba. Yang tentunya akan berdampak pula pada kualitas sumber daya manusia. Padahal, sumber daya manusia yang unggul dan sehat juga menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Sehingga, parlemen di kawasan perlu mengintegrasikan pula upaya pemberantasan narkoba sebagai strategi kunci meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelas Puteri.
Senada dengan Puteri, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel turut menyampaikan dampak negatif penyalahgunaan narkoba yang meluas terhadap ekonomi.
“Penyebaran narkoba yang masif tidak hanya mengancam ideologi bangsa, tapi juga memberikan dampak kepada bagaimana kita ingin membangun manusia seutuhnya. Karena dengan manusia yang kuat akan berdampak produktivitas yang akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap aspek sosial, keamanan, dan politik,” ujar Rachmat dalam pidato pembuka Sidang ke-6 yang disampaikannya secara virtual.
Hadir sebagai narasumber Diskusi Panel, Regional Synthetic Drugs Analyst United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Kavinvadee Suppapongtevasakul, Dosen Universitas Atma Jaya Prof. Irwanto, Ph.D, Trainer Specialist of the National Anti-Narcotics Agency Dr. dr. Diah Setia Utami, MD, Psychiatrist, MHA, Ph.D. dan Musisi Indonesia Slank Ivan Kurniawan.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto, tatanan sistem pemerintahan yang baik harus dibangun melalui pengawasan yang kuat.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khoirudin berharap, tiga calon anggota DPRD tersebut dapat menjadi semangat baru dalam memperjuangkan dan mengedepankan kepentingan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKehadiran anggota DPR dalam rapat paripurna (Rapur) selalu saja mengundang tanda tanya
Baca SelengkapnyaPenyusunan ini sebelumnya dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan tak ada instruksi khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait hak angket
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Gibran, sejauh ini Prabowo Subianto belum membicarakan soal kabinet.
Baca Selengkapnya