Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Direlokasi, warga Kampung Pulo takut biaya hidup tinggi di Rusunawa

Direlokasi, warga Kampung Pulo takut biaya hidup tinggi di Rusunawa Warga Kampung Pulo. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemukiman warga di Kampung Pulo, Jatinegara digusur oleh Pemprov DKI dengan bantuan Satpol PP, polisi dan TNI. Namun, warga melakukan perlawanan hingga berujung bentrokan.

Padahal, dua minggu sebelum penggusuran, Pemprov DKI sudah mengirimkan SP3 tentang adanya penggusuran hari ini. Namun demikian, masih ada warga yang tetap memilih bertahan, sebagian sudah pindah ke Rusunawa eks DPU Jatinegara Barat, tempat yang telah disediakan oleh Pemprov bagi warga korban relokasi penggusuran di Kampung Pulo.

Ketua RT 01 Kampung Pulo, Fatulah (38) mengaku, meski Pemprov sudah menyediakan rusun, namun ada keengganan warga terkait tidak adanya ganti rugi atas tanah yang telah mereka miliki bertahun-tahun. Besarnya biaya tinggal di rusun juga dipertimbangkan oleh warga tersebut.

"Kami merasa keberatan tinggal di rusun. Di sana kami harus bayar Rp 300 ribu per bulan, belum listrik dan airnya. Kan itu Rusunawa bukan Rusunami, sedangkan tanah ini kami bayar PBB setiap tahun," ujar Fatulah yang mengaku telah 30 tahun menetap di Kampung Pulo, Kamis (20/8).

Rusun eks DPU Jatinegara Barat yang disediakan Pemprov DKI memiliki 16 lantai yang dipersiapkan bagi 429 warga yang telah mendapat kunci rumah. Setiap warga Kampung Pulo mendapat jatah rumah yang berupa bidang berukuran 6x7 m2. Di dalamnya terdapat 2 kamar tidur 2,5x2,5 m2, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 tempat jemuran, dan 1 ruang keluarga. Selain itu, Rusunawa juga dilengkapi masjid dan musala serta taman.

Meski demikian, Fatulah mengaku kurang puas karena kurangnya informasi terkait proses evakuasi warga ke rusun tersebut. "Proses evakuasi ya kami bingung. Info tidak jelas. Status masuknya gimana, dan gimana hak kami nanti. Kalau soal layak ya di sini juga layak sebenarnya. Di sini kami punya hak kok," paparnya yang mengaku punya sertifikat tanah zaman Belanda ini.

Sementara itu, warga kampung Pulo lainnya, Subur (41) mengaku lebih nyaman tinggal di Kampung Pulo ketimbang di Rusunawa eks DPU. Kata dia, biaya hidupnya pasti akan lebih tinggi dari adanya biaya sewa Rusunawa.

"Kalau dibilang sih kami lebih senang di sana (Kampung Pulo). Soalnya, kami bisa cari pekerjaan tambahan, istri saya bisa buka warung. Di sini katanya kalau mau buka warung harus diundi lagi," tutur ayah empat anak ini.

Subur sendiri tinggal bersama istrinya, Lina (38) beserta keempat anak mereka. Dalam bidang 6x7 itu mereka akan berbagi kamar seadanya. Hal yang sama dikeluhkan Subur, yakni biaya hidup yang makin bertambah.

"Dulu kan enggak biaya hanya listrik dan air. Lebih beban juga. Kita juga enggak tahu apa ini tetap atau ada kenaikan lagi," papar lelaki yang bekerja sebagai serabutan di tempat pemasang iklan ini.

Meski telah tinggal di rusun eks DPU, Subur tidak memaksa warga lainnya untuk bersama-sama tinggal di rumah baru bagi warga Kampung Pulo tersebut. Kata dia, setiap warga punya hak untuk memilih meski telah dianjurkan untuk pindah oleh Pemprov DKI.

"Di sana juga bisa hidup, emang sih lebih sering banjir. Tergantung setiap orang. Mau datang ya silakan," tandas dia.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Tak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat

Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Ceritakan Pengalaman Tinggal di Kota Termahal dengan Pengeluaran Capai Rp81 Juta per Bulan, Warganet Soroti Hal Ini
Wanita Ini Ceritakan Pengalaman Tinggal di Kota Termahal dengan Pengeluaran Capai Rp81 Juta per Bulan, Warganet Soroti Hal Ini

Meski gaji per bulannya tinggi, seorang wanita mengungkap bahwa biaya hidupnya juga tinggi.

Baca Selengkapnya
Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa
Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa

Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Minta Dukungan Warga Riau, Prabowo: Jangan Tersesat dengan Orang yang Hidupnya Menyesatkan
Minta Dukungan Warga Riau, Prabowo: Jangan Tersesat dengan Orang yang Hidupnya Menyesatkan

Prabowo berharap semua warga Riau yang hadir untuk memilihnya.

Baca Selengkapnya
Bangunan Roboh saat Renovasi Rumah, 1 Warga Tewas
Bangunan Roboh saat Renovasi Rumah, 1 Warga Tewas

Bangunan yang roboh saat direnovasi itu menimpa dua orang.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah
Kisah Kampung di Pelosok Gunung Tasikmalaya yang Belum Teraliri Listrik, Warga hanya Bisa Pakai Satu Lampu di Rumah

Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.

Baca Selengkapnya
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah

Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.

Baca Selengkapnya
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah

Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini

Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini

Baca Selengkapnya